
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Pasar keuangan domestik mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Selasa (14/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam hingga menyentuh level 7.974, sebelum akhirnya ditutup melemah 1,95 persen di level 8.066,52.
Menurut Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, pelemahan IHSG kali ini disebabkan oleh kombinasi aksi ambil untung (profit taking) dan meningkatnya tekanan eksternal dari dinamika global.
“Setelah sempat mencetak rekor tertinggi, pasar saham memang sudah dalam kondisi overbought. Ini memicu aksi jual besar-besaran di kalangan investor yang ingin merealisasikan keuntungan,” ujar Gunawan, Selasa (14/10).
Gunawan menambahkan, sejumlah saham bahkan mengalami koreksi tajam hingga dua digit, seperti CUAN, CDIA, RAJA, COIN, dan RATU. Tercatat 583 saham melemah, sementara 138 saham menguat dan 84 saham bergerak stabil.
“Selain faktor teknikal, sentimen global juga turut menekan pasar. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas, ditambah isu government shutdown di pemerintahan AS, membuat investor lebih berhati-hati,” jelasnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini terpantau melemah terbatas di level Rp16.575 per dolar AS. Gunawan menyebut, pelemahan rupiah masih relatif stabil karena pelaku pasar menanti arah kebijakan Bank Sentral AS (The Fed).
“Rupiah memang melemah, tapi tekanan masih terbatas. Pasar masih menunggu sinyal apakah The Fed akan tetap dovish atau menunda pemangkasan suku bunga,” katanya.
Di sisi lain, harga emas dunia juga mengalami koreksi ringan setelah sempat menembus rekor tertinggi. Pada perdagangan sore ini, emas ditransaksikan di kisaran 4.127 dolar AS per ons troy, atau sekitar Rp2,2 juta per gram.
“Penurunan harga emas lebih bersifat teknikal setelah reli panjang. Namun secara keseluruhan, tren emas masih positif karena ketidakpastian global masih tinggi,” ujar Gunawan Benjamin.
Gunawan menilai, meski tekanan jual masih terasa dalam jangka pendek, fundamental pasar keuangan domestik masih cukup solid.
“Investor perlu tetap waspada, namun koreksi seperti ini justru bisa membuka peluang bagi pembelian jangka menengah,” pungkasnya. (id09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.