Dukung Pemberdayaan Perempuan, PNM Terbitkan Orange Bond Rp 16 T

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerbitkan surat utang atau Orange Bond dengan nilai sebesar Rp 16 triliun. Penerbitan Orange Bond mendapat perhatian tinggi dari dalam negeri maupun dunia internasional. Salah satu respons positif datang dari Danantara Indonesia yang menyatakan bahwa PNM telah membuat langkah penting dalam menciptakan sistem keuangan inklusif dan berkelanjutan.

Sebagaimana diketahui, Orange Bond merupakan instrumen investasi yang dapat menciptakan sistem keuangan yang memberdayakan perempuan sekaligus mendukung kesetaraan gender yang berkelanjutan.

Adanya kata "orange" dalam instrumen investasi ini merujuk pada ikon logo butir ke-5 Sustainable Development Goals (SDGs) yang diluncurkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ikon ini memiliki makna kesetaraan gender yang berwarna oranye.

Danantara menyebutkan bahwa penerbitan Orange Bonds PNM merupakan wujud nyata dari komitmen BUMN pembiayaan ultra mikro tersebut dalam membangun sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Asal tahu saja, PNM memiliki program unggulan yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Mekaar Syariah. Kedua program ini berfokus pada pemberdayaan perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro. Sebagai bentuk dukungan, PNM memberikan bantuan modal finansial, modal sosial, dan modal intelektual kepada perempuan tersebut.

Dengan adanya program tersebut, PNM turut serta mendukung pelatihan dan pengembangan kapasitas usaha berbasis prinsip SDGs dan Environmental, Social, and Governance (ESG).

"Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, PNM akan terus memperkuat kontribusinya dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan," tulis akun Instagram resmi Danantara Indonesia, @danantara.indonesia, dikutip Rabu (9/7/2025).

PNM sebelumnya pernah mengabarkan informasi yaitu Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dalam bentuk PUB Obligasi senilai total Rp 6 triliun dan PUB Sukuk Mudharabah dengan total nilai Rp10 triliun.

Penerbitan Orange Bonds PNM mendapat sambutan positif dari pasar obligasi. Pemerintah Efek Indonesia (Pefindo) pun menetapkan peringkat tinggi yaitu idAAA untuk obligasi dan idAAAsy untuk sukuk. Ranking tersebut mencerminkan surat berharga PNM memiliki prospek keuangan yang stabil meskipun penerbitannya dilaksanakan di tengah ketidakpastian geopolitik global.

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan sebagai modal kerja untuk program PNM Mekaar. Sementara itu, hasil sukuk dialokasikan untuk pembiayaan PNM Mekaar Syariah. Proses distribusi efek telah berlangsung secara elektronik pada 8 Juli 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada 9 Juli 2025 atau hari ini. Pembayaran bunga surat utang ini akan dibayarkan setiap triwulan atau tiga bulan sejak tanggal emisi.

"Instrumen surat berharga yang berfokus dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia masih sangat minim dan ini merupakan yang pertama di pasar modal Indonesia. Langkah ini merupakan wujud nyata dari semangat kami untuk menghadirkan investasi berdampak," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi belum lama ini.

Penerbitan Orange Bond oleh PNM turut mendapat apresiasi dari Impact Investment Exchange (IIX), lembaga global pelopor investasi berdampak (impact investment). Bahkan, melalui akun LinkedIn resminya, IIX sudah membocorkan rencana PNM tersebut sekitar empat bulan lalu.

"PNM akan meluncurkan Orange Bonds pertama di Indonesia. Langkah ini akan menjadi preseden yang kuat untuk keuangan berkelanjutan dan berfokus pada perempuan," tulis IIX dalam akun LinkedIn resminya.

Perhatian khusus diberikan IIX terhadap rencana tersebut, lantaran PNM berstatus sebagai lembaga keuangan ultra mikro terbesar di dunia yang telah mengubah nasib banyak orang dengan memberdayakan para perempuan dan masyarakat kurang mampu.

Mengutip data PNM, program Mekaar kini memiliki nasabah aktif sebanyak 15,8 juta orang yang seluruhnya adalah perempuan. Jika diakumulasikan, jumlah penerima manfaat program Mekaar telah mencapai 21,7 juta nasabah. Sejak program Mekaar diluncurkan pada 2016 sampai dengan Maret 2025, PNM sudah mengucurkan pinjaman dengan total nilai Rp 323,8 triliun.

IIX pun menyebut penerbitan Orange Bonds oleh PNM membawa tiga dampak besar. Pertama, Orange Bond akan membuka akses permodalan secara lebih luas bagi usaha yang dipimpin perempuan dan masyarakat yang kurang mampu. Kedua, surat utang ini akan menjadi inovasi keuangan baru yang menggabungkan gender, keberlanjutan, dan berdampak sosial. Ketiga, PNM diyakini akan menginspirasi lembaga-lembaga lain di Asia untuk bergabung dalam gerakan Orange Bonds.

Perlu diketahui, sebagai pelopor inisiatif global dalam mengusung pendekatan investasi berdampak (impact investment), IIX memiliki misi menciptakan 1 miliar mata pencaharian pada 2030. Pemain utama di pasar global ini juga ingin mentransformasikan sistem keuangan untuk memberdayakan perempuan, lingkungan, serta komunitas rentan secara berkelanjutan.

Lewat gerakan Orange Movement yang diluncurkan ke publik pada 2022, IIX membidik mobilisasi dana US$ 10 miliar hingga 2030 dengan tujuan memberdayakan 100 juta perempuan dan kelompok minoritas gender.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pertamina Berdayakan Ribuan Perempuan Bangun Ekonomi Desa

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |