
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Rektor Universitas Deztron Indonesia (UDI) sekaligus Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh, Prof. Adjunct Dr. Marniati, MKes secara resmi membuka gelaran Parade Kebaya “Perempuan Indonesia Maju” yang digelar di Plenary Hall Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) di Banda Aceh, Kamis (25/7/2025).
Dalam keterangannya yang diterima wartawan di Medan, Senin (28/7/2025), Dr. Marniati juga Ketua Yayasan UUI ini, menyoroti peran strategis perempuan dalam merawat budaya nusantara.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dr. Marniati menegaskan bahwa parade kebaya tersebut merupakan bagian dari gerakan kolektif untuk mengangkat kembali nilai budaya bangsa yang mulai terpinggirkan, sekaligus bentuk kontribusi nyata perempuan Aceh dalam mendorong kebaya diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
Hal itu juga disampaikan Dr. Marniati saat berlangsungnya parade kebaya tersebut. “Melalui parade ini, kita ingin menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya berdaya, tapi juga berbudaya. Perempuan Aceh harus hadir sebagai aktor utama dalam pelestarian identitas nasional,” ucapnya.
Dr. Marniati juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dan organisasi perempuan dalam memperkuat eksistensi budaya lokal dan nasional di tengah arus modernisasi.
Seperti diketahui kegiatan yang mengusung tema “Kebaya Warisan Budaya, Langkah Maju Perempuan Indonesia” itu digelar dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional ke-2, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2023.
Acara tersebut berhasil menghimpun antusiasme besar dari masyarakat, dengan partisipasi 370 peserta dari 35 organisasi perempuan serta berbagai instansi pemerintah dan komunitas lokal.
Pembukaan parade kebaya ditandai dengan penabuhan rapa’i oleh istri Wakil Gubernur Aceh yang juga Ketua Staf Ahli TP-PKK Aceh, Ny. Mukarramah Fadhlullah, didampingi oleh Rektor UDI sekaligus Ketua PIM Aceh Prof Adjunct Dr Marniati MKes.
Prosesi ini menjadi simbol dimulainya rangkaian kegiatan budaya yang berlangsung sepanjang hari.
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti istri Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, serta Staf Ahli Gubernur Drs Mahdi Effendi yang hadir mewakili Wakil Gubernur Aceh.
Dalam paraden kebaya, para peserta menampilkan beragam jenis dan model kebaya tradisional dari berbagai daerah, yang dikenakan dengan anggun oleh para peserta.
Selain parade kebaya, kegiatan ini juga diisi dengan lomba menyanyi tembang kenangan, yang menghadirkan semarak kebudayaan lewat musik dan penampilan seni dari para peserta.
Kegiatan berlangsung dalam suasana penuh semangat, kebersamaan, dan kebanggaan akan warisan budaya Indonesia yang terus dilestarikan oleh perempuan-perempuan hebat dari berbagai profesi dan organisasi.(m15)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.