
BESITANG (Waspada): Proyek pembangunan jalan rabat beton sepanjang sekitar 150 meter di Dusun-8 Sei. Sirah, Desa Bukit Selamat, Kec. Besitang, yang bersumber dari dana desa (DD) TA 2025 sudah beberapa hari terhenti.
Terhentinya pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur jalan di dusun itu karena suplay material bahan bangunan terhenti dan gaji para pekerja atau HOK (harian orang kerja) hingga belum juga dibayar oleh pihak desa.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Kami sudah enam hari kerja membangun jalan rabat beton ini, tapi pembayaran upah kami tidak jelas. HOK kami sepeserpun belum dibayar oleh pihak desa,” kata salah seorang pekerja dengan nada kesal.
Sumber anonim yang kebetulan dari kalangan perangkat desa mengungkapkan, penyebab proyek ini mangkrak karena dana anggaran untuk pembelian bahan material yang sudah ditransfer ke panglong ditarik kembali.
“Dana yang telah ditransfer ke pengusaha panglong sebesar Rp90 juta lebih, diminta ditransfer kembali ke oknum di desa sebesar Rp50 juta, jadi dana yang tersisa tidak cukup untuk anggaran belanja material,” ujarnya.
Pantauan Waspada.id di lapangan, Kamis (24/4), proses pengerjaan proyek jalan rabat beton yang tidak terpasang plank proyek ini terhenti dan progres pengerjaannya belum mencapai 50 persen. Di lokasi proyek sama sekali tidak ada tampak aktivitas pekerjaan.
Selama ini, masyarakat di desa itu sama sekali tidak mengetahui besaran nilai anggaran untuk proyek bersumber dari DD. Pihak desa terkesan tidak transfaran. Terbukti, di kantor desa tidak ada dipasang info gratis, seperti desa-desa lainnya.
Pengusaha panglong penjualan material bangunan, Iqbal, kepada Waspada.id, Jumat (25/4), mengatakan dana yang ditransfer pihak desa untuk pembelian material saldonya nihil, karena itu material terpaksa tidak dipasok.
Iqbal menjelaskan, awalnya ia menerima transfer DD untuk pembelian bahan material sebesar Rp94 juta, kemudian oknum di desa meminta dikembalikab sebesar Rp50 juta dengan alasan untuk pembayaran pajak dan upah para pekerja.
“Jadi, karena dana untuk pembelian material hanya tersisa Rp44 juta, maka material yang dimasukan sebatas jumlah uang yang ada. Kita punya bukti,” katanya, seraya menambahkan, kalau anggara proyek ini utuh Rp94 juta, maka proyek ini sudah selesai.
Ketua TPK yang juga Kaur Pembangunan Desa Bukit Selamat, Maya, dikonfirmasi Waspada, kemarin mengatakan, HOK hari ini juga segera dibayar. Ia berkilah, terhentinya proyek jalan rabat beton ini akibat faktor cuaca terkendala hujan.
Maya menyarankan Waspada untuk datang langsung ke desa jika ingin mengkonfirmasi masalah ini “Datang aja langsung besok,” ujar Ketua TPK yang terkesan enggan terbuka saat dihubungi via perangkat selularnya.
Namun, saat Waspada mendatangi kantor desa, Jumat pagi sekira pukul 10:00, tidak ada seorang pun aparatur desa yang dapat untuk ditemui. Seluruh perangkat desa, termasuk Kepala Desa tak satu pun berada di kantor. (a10)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.