
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Pemerintah memperkirakan kerusakan infrastruktur akibat aksi demonstrasi di berbagai daerah hampir mencapai Rp 900 miliar. Nilai tertinggi kerusakan tercatat di Jawa Timur.
“Biayanya total kerusakan di seluruh Indonesia, kemarin kami hitung hampir sekitar Rp900 miliar,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat meninjau Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Estimasi tersebut mencakup kerusakan beragam fasilitas publik, mulai dari gedung DPRD yang dibakar, gerbang tol, hingga halte. Jawa Timur menjadi wilayah dengan kerugian terbesar, antara lain akibat pembakaran Gedung Negara Grahadi yang merupakan cagar budaya, serta Kantor DPRD Kota Kediri.
Dody juga menyoroti kerusakan di Makassar, Sulawesi Selatan, setelah pembakaran Kantor DPRD Makassar pada Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu dini hari. “Kira-kira yang paling besar itu Jawa Timur dan Makassar,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian PU telah menyiapkan anggaran darurat untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Dody memastikan dana tersebut tidak akan mengganggu program strategis pemerintah.
“Kami menggunakan anggaran darurat dan anggaran yang ada di kami. Pokoknya ini benar-benar kondisi tanggap darurat bagi PU,” kata Dody menegaskan.
Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai kota usai meninggalnya Affan Kurniawan dalam aksi di Jakarta pada Kamis (28/8/2025).
Di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Makassar, aksi massa berujung pembakaran fasilitas umum dan gedung pemerintahan. (id88):
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.