Akibat Abrasi Warga Lhok Puuk Gamang: Pak Presiden, Sisihkan Untuk Kami Sedikit Dana Korupsi Temuan KPK

1 month ago 8
Aceh

 Pak Presiden, Sisihkan Untuk Kami Sedikit Dana Korupsi Temuan KPK Geusyiek Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Bakhtiar.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

ACEH UTARA (Waspada.id): 1.700 Jiwa warga Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, akhir-akhir ini, menghabiskan hari-harinya dalam kondisi gamang, karena dilanda perasaan khawatir tentang kelangsungan hidup mereka di gampong yang mereka cintai. Gampong tempat mereka lahir dan dibesarkan telah mulai dikikis abrasi.

Jika tidak ditangani, sebagian dari mereka bukan hanya kehilangan tempat tinggal melainkan juga kehilangan mata pencaharian. Dalam kegamangan tersebut, terucap kalimat yang memancing tawa para pendengar. Betapa tidak, dari mulut Geusyiek Gampong Lhok Puuk, Bakhtiar, terucap.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Pak Presiden Prabowo, bantu kami warga Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Lhok Puuk gampong tempat sahabat (Mualem) Pak Presiden dibesarkan. Pak Presiden, sisihkan sedikit dana koruspsi yang sudah menjadi temuan KPK untuk kami, agar kami bisa merelokasikan para korban abrasi ke tepat yang lebih aman. Dan juga, dana tersebut ingin kami gunakan untuk membangun batu pemecah ombak, agar kampung kami selamat,” ucap Bakhtiar kepada Waspada.id yang terdengar sedikit menggelitik, Senin (28/7) pagi.

Bakhtiar mengaku sadar kalau ucapannya itu terdengar aneh, tetapi lebih aneh lagi, jika dana triliunan yang disita dari para koruptor oleh KPK dipergunakan untuk membangun gedung tempat penyimpanan mobil milik para tersangka yang meghabiskan dana triliunan rupiah. Belum lagi, dana triliunan juga dipergunakan untuk membangun tempat para koruptor di tahan.

“Kami tidak minta semua dana temuan KPK itu diberikan kepada kami. Berikan dana itu sedikit saja. Sedikit artinya, cukup untuk pembebeskan lahan dan pembangunan rumah bagi korban barasi di lokasi relokasi. Dan juga juga cukup untuk pembangunan batu pemecah ombak, agar Lhok Puuk selamat dari pengikisan,” kata Bakhtiar dengan nada tegas.

Jika permintaan ini tidak digubris oleh Presiden Prabowo, maka dia meminta izin untuk membuat proposal kepada Presiden. Dalam proposal itu, Bakhtiar ingin memohon, agar Presiden mengeluarkan Lhok Puuk dari peta Indonesia.

“Bukan ingin melawan negara, melainkan kami saat ini sangat menderita Pak Presiden. Tidak ada kepedulian dari Pemerintah Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Utara. Dan lagi pula, permintaan saya tadi tidak aneh, karena yang kami minta hanya secuil dana korupsi temuan KPK untuk membantu Rakyat Indonesia yang ada di Gampong Lhok Puuk,” sebutnya.

Mereka para koruptor yang telah terbukti mencuri uang negara, kata Bakhtiar, malah terlihat seperti terlindungi. Betapa tidak, mereka ditahan dalam gedung yang memiliki falitas layak dan seharusnya mereka dimiskinkan karena telah mencuri uang masyarakat.

“Yang perlu dilindungi itu kami masyarakat Lhok Puuk, bukan para koruptor yang jelas-jelas telah berkhianat pada bangsa ini. Tapi kami di sini malah tidak mendapatkan perhatian,” ucapnya.

Ditanya apakah Geusyiek Lhok Puuk sedang mengalami kondisi gamang, Bakhtiar pun membenarkan. Kalau dia dan kondisi 1.700 warganya di Gampong Lhok Puuk sedang dilanda kegamangan.

“Ya, saya dan warga saya sedang dilanda perasaan gamang setiap hari. Kami sedang kebingungan dan bahkan ragu-ragu dalam menghadapi situasi seperti ini. Hari-hari yang kami habiskan setiap hari dalam kondisi tidak nyaman. Kami tidak tahu lagi apa yang harus kami lakukan dan bagimana kami bersikap,” demikian Geusyiek Gampong Lhok Puuk. (b07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |