Wakili Sumut, Dua Remaja Cantik Ini Akan Tampil Di Puteri Remaja & Puteri Batik Remaja Indonesia 2025

2 hours ago 2
Medan

21 September 202521 September 2025

Wakili Sumut, Dua Remaja Cantik Ini Akan Tampil Di Puteri Remaja & Puteri Batik Remaja Indonesia 2025 Cecilia Florence Wijaya asal Medan dan Sazkia Irfah Harahap dari Padang Lawas sudah siap membawa nama baik Sumut melalui kategori prestisius masing-masing. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Sumatera Utara kembali menorehkan prestasi dengan mengirimkan wakil terbaiknya ke ajang bergengsi tingkat nasional, Puteri Remaja Indonesia 2025 dan Puteri Batik Remaja Indonesia 2025.

Acara ini akan digelar di Jakarta dengan rangkaian karantina sepanjang Oktober, dan puncak grand final pada 2 November 2025.

Dua sosok muda penuh talenta yakni Cecilia Florence Wijaya asal Medan dan Sazkia Irfah Harahap dari Padang Lawas sudah siap membawa nama baik Sumut melalui kategori prestisius masing-masing.

Cecilia, siswi SMA Prime One School Medan, akan bersaing di kategori Puteri Remaja Pariwisata Indonesia 2025. Ia mengaku sudah melakukan persiapan intensif, mulai dari public speaking, catwalk, hingga memperkaya wawasan pariwisata daerah.

“Sumut punya potensi wisata luar biasa, dari Danau Toba, Berastagi, hingga destinasi lokal lainnya. Saya ingin anak muda ikut mempromosikan lewat media sosial dan menjadi duta pariwisata bagi daerahnya,” ungkap Cecilia saat diwawancarai oleh media pada Miggu ( 21/9).

Selain pariwisata, ia juga mengusung advokasi tentang anti-bullying dan self-love, isu yang menurutnya sangat penting bagi kehidupan remaja masa kini.

Sementara itu, Sazkia Irfah Harahap, siswi SMA Negeri 1 Barumun, akan tampil di kategori Puteri Batik Remaja Indonesia 2025. Persiapan Sazkia tak hanya fokus pada catwalk dan komunikasi, tetapi juga memperdalam pengetahuan tentang batik.

“Saya suka batik tulis dan jumputan. Bahkan saya sering memperkenalkannya lewat media sosial. Di ajang nasional nanti, saya ingin menampilkan keunikan batik dari Sumatera Utara agar makin dikenal,” jelas Sazkia.

Baginya, batik bukan sekadar pakaian, melainkan warisan budaya yang harus dijaga dan diwariskan ke generasi berikutnya.

Regional Director Puteri Anak & Remaja Indonesia Sumut, Rita Susanti Sinaga, menegaskan bahwa kompetisi nasional ini memiliki standar ketat. Penilaian mencakup advokasi, kemampuan komunikasi, wawasan umum, kebudayaan, pariwisata, lingkungan, hingga penampilan catwalk dan hasil photoshoot.

“Ini bukan hanya lomba kecantikan. Anak-anak belajar banyak hal, mulai dari advokasi, budaya, pariwisata, hingga kreativitas. Saya bangga dengan finalis dari Sumut, karena mereka bukan hanya cantik, tapi juga cerdas dan berani,” ujar Rita.

Rita menambahkan, sejak 2020 pihaknya sudah berhasil mengantarkan puluhan remaja asal Sumut meraih gelar di tingkat nasional. Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat guna memotivasi dan membuat para finalis menjadi lebih percaya diri dalam membawa nama Sumut ke Nasional.

Selain Cecilia dan Sazkia, ada sembilan finalis lainnya dari Sumut yang ikut dalam berbagai kategori di ajang nasional tahun ini. Kesebelas finalis tersebut merupakan hasil seleksi ketat di tingkat provinsi dan diyakini punya potensi besar bersinar di panggung nasional.

“Menang atau kalah bukan tujuan utama. Yang terpenting adalah mereka mampu tampil maksimal, membawa nama baik Sumut, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” pungkas Rita.

Rita juga mengatakan pihaknya selain mengharapkan semua peserta yang mewakili Sumut dapat memenangkan berbagai kategori, mereka juga dapat mengembangkan prestasi yang mereka raih. Mereka juga diharapkan dapat menjadi contoh di masyarakat.(id23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |