2 hours ago
2
18 November 202518 November 2025
Rektor UINSU, Prof Nurhayati foto bersama para wakil rektor dan pejabat utama UINSU lainnya. Waspada.id/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menggelar seminar internasional bertema “Reading the Geopolitical Direction of President Prabowo: Revitalizing the Role of the Malay-Islamic World in the New Global Order”, Senin, 24 November 2025.
Rektor UINSU Prof Nurhayati mengatakan, seminar ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-52 UINSU, sekaligus momentum bagi universitas untuk menegaskan arah barunya sebagai kampus Islam yang berperan aktif dalam percakapan geopolitik dan peradaban dunia.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dia mengatakan, bagi UINSU, seminar internasional ini bukan sekadar forum ilmiah tahunan, tetapi sebuah langkah strategis dalam memperluas cakrawala pemikiran dan kolaborasi global.
Tema yang diangkat merefleksikan kepedulian akademik terhadap arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, serta membuka ruang dialog mengenai peran
penting dunia Melayu-Islam dalam tatanan global yang terus berubah.
Selama lebih dari lima dekade, UINSU telah tumbuh sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang berakar pada nilai-nilai keilmuan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Kini, memasuki usia ke-
52, universitas ini menatap masa depan dengan visi yang lebih luas: membangun pengakuan internasional untuk memperkuat kemandirian bangsa dan berkontribusi bagi peradaban dunia.
Semangat ini sejalan dengan tema besar Dies Natalis tahun ini, “52 Tahun UINSU: Meraih Pengakuan Internasional untuk Kemandirian Bangsa dan Peradaban Dunia.”
Rencana penyelenggaraan seminar internasional tersebut menjadi penanda komitmen UINSU dalam memperkuat reputasi akademik di tingkat global. Melalui forum ini, universitas ingin menghadirkan dialog lintas negara dan disiplin ilmu untuk menelaah isu-isu strategis dunia dari
sudut pandang Islam moderat dan nilai Melayu yang menjadi ciri khas Sumatera Utara.
Dengan menggandeng akademisi, peneliti, dan tokoh intelektual dari dalam dan luar negeri, UINSU berupaya meneguhkan perannya sebagai pusat kajian yang mampu menghubungkan tradisi intelektual Islam dengan wacana global kontemporer.
Katanya, pemilihan tema seminar mencerminkan arah besar universitas dalam membaca zaman. Di tengah dinamika geopolitik global dan perubahan arah kebijakan nasional, UINSU menilai penting
untuk menghadirkan pemikiran alternatif dari dunia akademik.
Dunia Melayu-Islam, yang memiliki sejarah panjang dalam membentuk identitas Asia Tenggara, kini dipandang memiliki potensi strategis untuk kembali memainkan peran sentral dalam percaturan global, terutama
dalam membangun nilai-nilai keadilan, moderasi, dan kemanusiaan.
Melalui seminar ini, UINSU ingin menegaskan bahwa perguruan tinggi Islam bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga pusat analisis sosial dan kebijakan publik yang relevan dengan isu-isu global.
Universitas ini bertekad untuk berperan sebagai wadah dialog ilmiah yang mampu menjembatani antara pengetahuan, nilai, dan kebijakan.
Dengan menghadirkan tema geopolitik dan peradaban dunia, UINSU menunjukkan keseriusannya membangun jembatan antara ilmu
pengetahuan dan realitas sosial-politik yang sedang berkembang.
Selain sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis, seminar internasional ini juga menandai upaya UINSU memperluas jejaring akademik lintas negara.
Universitas tengah mempersiapkan sejumlah kerja sama riset dan publikasi bersama lembaga-lembaga pendidikan di Asia Tenggara
dan Timur Tengah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi UINSU sebagai universitas Islam yang berdaya saing global, tanpa kehilangan akar lokalnya yang kuat. (Id14)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.
