Teh Herbal Dasimer Turunkan Kadar Gula Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II

2 weeks ago 12
Medan

1 September 20251 September 2025

Teh Herbal Dasimer Turunkan Kadar Gula Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Pembagian teh dasimer pada pasien diabetes mellitus tipe II di puskesmas IBOIH. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Diabetes Mellitus Tipe II merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi yang terus meningkat baik secara global maupun nasional dan menjadi tantangan besar dalam sistem pelayanan kesehatan.

Pengelolaan penyakit ini memerlukan pendekatan multidimensi, termasuk intervensi non-farmakologis yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pemanfaatan tanaman obat tradisional sebagai terapi komplementer.

Tanaman obat yang dapat digunakan adalah Daun Sirih Merah yang merupakan tanaman herbal berbasis kearifan lokal.

Daun sirih merah (Piper crocatum) diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin.

Daun sirih merah ini dikembangkan sebagai inovasi produk lokal berbentuk teh yang mengintegrasikan kearifan tradisional dengan pendekatan ilmiah yang modern.

Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan beberapa tahapan penelitianPenelitian ini menunjukkan bahwa teh daun sirih merah memiliki efektivitas yang signifikan dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus.

Penurunan kadar gula darah sebesar 44,6 ± 58,8 mg/dL pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,016) menunjukkan potensi terapeutik yang menjanjikan.

Mekanisme kerja yang melibatkan kandungan flavonoid dan alkaloid dalam daun sirih merah memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk efek antidiabetiknya melalui inhibisi enzim α-glukosidase, peningkatan sensitivitas insulin, dan aktivitas antioksidan.

Diabetes melitus (DM) merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat masalah terkait insulin ( Darenskaya MA,dkk.2021).

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit endemis global yang ditandai dengan hiperglikemia dan gangguan metabolisme (Fortuna,TA,dkk.2023).

Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik akut maupun kronis, yang menyerang berbagai sistem tubuh.

Komplikasi yang umum terjadi antara lain neuropati, retinopati, dan dermopati diabetik (sulistyo,AA hadi dkk, 2019).

Prevalensi diabetes secara global pada usia 20–79 tahun pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 10,5% (536,6 juta orang), meningkat menjadi 12,2% (783,2 juta) pada tahun 2045 (Sun H,dkk.2022).

Prevalensi diabetes mellitus terus mengalami peningkatan yang pesat dan dapat memicu munculnya gangguan metabolik serius serta komplikasi yang lebih berat.

Kondisi ini berdampak besar terhadap penurunan kualitas kesehatan dan hidup penderita, serta berkontribusi terhadap tingginya angka kematian (Cloete L.2022). (Febri Yusnanda1, Tika Ayu Pratiwi2, Ardhana Yulisman3
Sekola Tinggi Ilmu Kesehatan Flora1, Sekola Tinggi Ilmu Kesehatan Flora2, Universitas Ubudiyah Indonesia 3. (id23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |