LUBUKPAKAM (Waspada.id): Juliana, seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Karo tak kuasa menahan air mata. Betapa tidak, ternyata janin yang sudah 5 bulan di dalam rahimnya tak bernyawa lagi.
Hal itu baru diketahui saat ibu rumah tangga kurang mampu ini melakukan pemeriksaan USG di Puskesmas.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Mengetahui itu, pikirannya berkecamuk, matanya semakin nanar. Tubuhnya lemas seolah tak bertulang, sebab ia harus menjalani operasi mengangkat janinnya. Sementara ia tak memiliki BPJS Kesehatan, tentu harus menyiapkan dana operasi.
Langkahnya pun gontai seakan tak memijak tanah. Perlahan, wanita yang saat ini tinggal di Desa Sei Baharu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, berupaya tabah.
Kemudian ia menemui Kepala Desa Sei Baharu Suriaman, guna mengurus administrasi keperluannya. Begitu juga Kepala Puskesmas Hamparan Perak, dr. Dina dan perangkat lainnya terus berupaya mempercepat administrasi agar Juliana dapat menjalani operasi secara gratis.
Kepala Pukesmas Hamparan Perak, dr. Dina membenarkan bahwa Juliana ber-KTP Kabupaten Karo. Tapi ia sudah 3 tahun tinggal di Desa Sei Baharu.
dr. Dina menjelaskan, ketika itu Juliana pernah datang ke Puskesmas, tapi ketika periksa melalui USG, janinnya sudah tidak ada alias sudah mati.
Hanya saja, tambah dr. Dina, jika saat itu dilakukan tindakan operasi, ia belum mengetahui siapa yang menanggung biaya. Sebab, untuk dibantu program PAS PULA juga tidak bisa, karena belum 6 bulan beridentitas Kabupaten Deliserdang.
Meski begitu, dr. Dina bertindak cepat dengan menyarankan Juliana melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan di RSUD H Amri Tambunan. Saat itu, tambah dr. Dina, hasil komunikasi ke RSUD H Amri Tambunan, dokter kandungan sedang padat.
“Selanjutnya saya kordinasi dengan Direktur RSUD Pancur Batu untuk rujukan. Namun timbul masalah (soal biaya) karena tidak ada BPJS Kesehatan dan tidak ada KTP Deliserdang,” ungkap dr Dina.
Dicoba dengan Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Kesehatan Semesta di Kabupaten Karo, ternyata pasien belum UHC. Semua upaya terus dicoba membantu pasien, tapi mentok alias membal.
“Tapi sesuai perintah Bapak Bupati Deliserdang, tidak boleh ada pasien yang datang ditolak,” tutur dr Dina.
Atas dasar pesan Bupati Deliserdang tersebut, ia melakukan koordinasi dengan Direktur RSUD Pancur Batu dr. Herlina Sembiring dan Kepala Desa Sei Baharu serta yang lain, sehingga dapat saling membantu dalam pembiayaan.
Kemudian Juliana dirujuk ke RSUD Pancur Batu. Saat penangan di rumah sakit tersebut, metode penanganan yang dilakukan yakni pemasangan balon dan induksi.
“Dalam penanganan, janin keluar sendiri. Mengenai anggaran penanganan, saling membantu,” tandas dr Dina.
Mendapat pelayanan gratis tersebut, Juliana langsung sujud syukur dan mengucapkan terima kasih kepada Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Deliserdang Bapak Asri Ludin Tambunan yang telah membantu administrasi dan pengobatan kematian janin dalam kandungan. Ini bukti bahwa semua program Bupati Deliserdang sudah berjalan ,” papar Juliana didampingi keluarganya kepada awak media di Deliserdang, Kamis (14/8/25) sore.
Ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada Kepala Desa Sei Baharu, Kepala Puskesmas Hamparan Perak, Direktur RSUD Pancur Batu dan perangkat lainnya yang telah turut membantu dalam penyelesaian administrasi dalam perobatan.
“Padahal, saya ber KTP Kabupaten Karo, tapi dapat membantu saya. Ini luar biasa. Karenanya, saya ucapkan terima kasih sekali,” ungkap Juliana, seraya melempar senyum dengan mata berkaca-kaca tanda bahagia. (id.28)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.