
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
NAGAN RAYA (Waspada.id): Rumah Sakit Umum (RSU) Cahaya Husada resmi beroperasi di Nagan Raya, Kamis (18/9), dan diharapkan menjadi simbol kemajuan layanan kesehatan serta mampu bersaing dengan rumah sakit di luar negeri.
Peresmian RSU yang berlokasi di Desa Blang Muko, Kecamatan Kuala ini dilakukan langsung oleh Bupati Nagan Raya, Teuku Raja. Turut hadir Wakil Bupati Raja Sayang, unsur Forkopimda, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, tokoh masyarakat, perwakilan perusahaan, serta BSI.
Bupati Teuku Raja menyampaikan bahwa kehadiran RSU Cahaya Husada adalah wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Nagan Raya.
“Kita bukan hanya meresmikan gedung, melainkan komitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih adil, merata, modern, dan bermartabat. RSU Cahaya Husada adalah motor penggerak pembangunan sektor kesehatan sekaligus simbol kemajuan Nagan Raya,” kata Bupati TRK.

Bupati menambahkan, RSU ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat, mulai dari peningkatan akses layanan kesehatan hingga mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Ia juga berharap RSU Cahaya Husada dapat menghadirkan lebih banyak dokter spesialis, menjalin kerja sama dengan rumah sakit luar negeri seperti Penang, Malaysia, serta menyajikan pelayanan setara rumah sakit modern di kota besar.
“Pemerintah daerah mendukung penuh dan sangat mengapresiasi langkah baik ini. Fasilitas RSU Cahaya Husada sangat representatif dan canggih, sehingga diharapkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga siap membuka kerja sama dengan rumah sakit luar negeri untuk meningkatkan kapasitas SDM dokter dengan fasilitas yang sudah tersedia,” ujar Bupati TRK.
Direktur RSU Cahaya Husada, dr. Edi Hidayat, menjelaskan bahwa rumah sakit ini berawal dari sebuah klinik di Langkak delapan tahun lalu. Pengalaman sulitnya masyarakat memperoleh perawatan yang layak memicu niat untuk membangun rumah sakit dengan fasilitas modern dan berstandar tinggi.
“Gedung RSU Cahaya Husada dirancang tahan gempa dan sejalan dengan misi Presiden Prabowo dalam pemerataan akses kesehatan di Indonesia. Nantinya juga akan hadir layanan laboratorium Prodia untuk kawasan Barat Selatan Aceh,” jelas dr. Edi.
Dr. Edi juga menyoroti banyaknya masyarakat Aceh yang memilih berobat ke luar negeri karena lamanya waktu tunggu untuk pemeriksaan medis di rumah sakit rujukan di Aceh.
“Kondisi ini sangat memberatkan pasien, terutama yang kritis, sementara di Penang layanan serupa hanya memakan waktu dua hari. Hal ini terjadi akibat keterbatasan tenaga medis dan fasilitas yang masih belum memadai,” ungkapnya.
Usai peresmian, Bupati bersama rombongan melakukan hospital tour untuk meninjau berbagai fasilitas rumah sakit.(id83)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.