Siap-Siap RI Bakal Punya Kilang Minyak Raksasa Tahun Ini

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengungkapkan bahwa pengerjaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan masih terus berprogres. Adapun, pembangunannya hingga Februari 2025 ini telah mencapai 92,42%.

Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen menjelaskan bahwa saat ini pihaknya terus mengupayakan agar pembangunan kilang Balikpapan dapat segera selesai. Terutama, sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah.

"Sementara target masih di September 2025. Tapi kan ada challenge dari Pak Menteri untuk di Juli. Ya mudah-mudahan kita best effort lah untuk bisa memenuhi. Paling tidak secara bertahap bisa kita mulai ada yang on stream gitu ya. Banyak unit-unitnya begitu," kata Hermansyah saat ditemui di Jakarta, dikutip Selasa (11/3/2025).

Perlu diketahui, kilang minyak terbesar di Indonesia ini didesain akan mampu memproduksi hingga 360.000 barel per hari (bph). Proyek ini juga tengah menyelesaikan pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan Nafta Block. Proyek ini meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah 100 ribu bph dari sebelumnya 260.000 bph.

Bila RDMP Balikpapan ini resmi tuntas dan beroperasi sepenuhnya, maka ini akan menjadi kilang minyak terbesar membalap posisi Kilang Cilacap yang kini berkapasitas 348.000 bph.

Tak hanya itu, beroperasinya RDMP Balikpapan ini juga meningkatkan kapasitas total kilang minyak Pertamina menjadi sebesar 1,15 juta barel per hari.

"RFCC yang pasti yang akan ke depan RFCC. Mau segera RFCC, abis itu gasoline block atau (nafta block). Udah tinggal dua itu sebetulnya," kata Hermansyah.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, saat ini Kilang Balikpapan sedang dalam tahap peningkatan yield valuable produknya menjadi 91,8%.

Di mana, produk mix yang akan dihasilkan adalah BBM, LPG, dan petrokimia dengan jumlah penambahan sekitar 142.000 barrel per hari untuk BBM, kemudian 336 ribu ton per tahun untuk LPG, serta petrokimia yakni produksi propilen 225 ribu ton per tahun untuk di-stock di Polytama Provindo di Kilang Balongan.

"Kemudian status proyek saat ini per week 1 Februari 2025 92,42%. Dimana kami menargetkan untuk penyelesaian RDMP Balikpapan di September 2025," ungkap Taufik.

Untuk mendukung tuntasnya pembangunan Kilang Balikpapan ini, KPI juga sedang mengupayakan percepatan, monitoring dan controlling dari progres kontraktor. Selain itu menambah reinforcement manpower serta pengadaan training dan spare parts oleh Pertamina .

"Kemudian quick win proyek RDMP Balikpapan dalam mendukung ketahanan energi nasional ya tentunya adalah percepatan penyelesaian RFCC sehingga nanti bisa ada tambahan produksi BBM seperti yang disebutkan tadi dan juga tambahan produksi LPG," tegas Taufik.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kenalan Dengan BBM "Diesel X" Rendah Sulfur & Ramah Lingkungan

Next Article RI Bakal Punya Kilang Minyak Terbesar Tahun Depan, Ini Pemiliknya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |