BINJAI (Waspada.id): Petugas gabungan dari Satlantas Polres Binjai, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Binjai menggelar razia pajak kendaraan bermotor.
Operasi ini mereka selenggarakan pada Selasa (18/11) sore, tepat pukul 15.30 WIB. Berlokasi di depan Binjai Mall, Jalan Soekarno Hatta Nomor 14, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Tim memilih lokasi tersebut karena dinilai sebagai titik yang padat arus kendaraan. Aktivitas operasi langsung menarik perhatian pengguna jalan. Satu per satu pengendara roda dua dan empat petugas hentikan untuk diperiksa kelengkapan administrasi pajaknya.
Uniknya, operasi kali ini tidak berfokus pada penindakan atau penilangan. Tujuan utama kegiatan justru untuk mengedukasi masyarakat. Petugas ingin memberikan pemahaman tentang kewajiban pajak dan program pemutihan yang sedang berjalan.
Mereka juga menyiapkan fasilitas pembayaran langsung di tempat. Masyarakat yang belum membayar pajak atau ingin memanfaatkan diskon pemutihan bisa langsung menyelesaikan kewajibannya tanpa harus pergi ke kantor.
Ipda M. Sialoho, Kanit Turjawali Satlantas Polres Binjai, hadir langsung memimpin operasi. Saat ditemui wartawan, ia dengan tegas menyatakan tujuan kolaborasi ini. “Kami Satlantas Polres Binjai bekerja sama dengan Dispenda, dan BPKAD untuk menggelar razia peningkatan pajak pendapatan daerah,” ujar Sialoho.
Ia melanjutkan penjelasannya dengan menyampaikan kabar baik bagi warga. “Kami juga menghimbau warga Kota Binjai kalau ada pemutihan & diskon pajak kendaraan bermotor,” jelas Sialoho.
Razia yang digelar pada sore hari itu cukup memberikan hasil yang signifikan. Meski tidak menargetkan jumlah tilangan, tim berhasil menjaring banyak pengendara yang belum membayar pajak.
Ipda M. Sialoho memaparkan data lengkapnya. “Yang terjaring dan sudah bayar di tempat dua orang. Untuk yang terjaring tujuh belas orang, mereka akan niat melakukan pembayaran,” terang Sialoho. Angka ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk segera melunasi pajak cukup tinggi setelah diberikan pemahaman.
Komitmen petugas untuk memudahkan warga benar-benar terwujud. Mereka menyediakan mobil dinas Satlantas sebagai titik layanan pembayaran sementara. “Kami juga sudah memfasilitasi jika ada pengendara mau bayar pajaknya langsung, bisa bayar langsung ke mobil Satlantas,” jelas Sialoho.
Di lokasi yang terpisah, Ahmad Taufik, selaku Kasi Layanan 1 Samsat Binjai, juga memberikan penjelasan kepada awak media. Ia menegaskan bahwa kehadiran timnya lebih kepada tugas sosialisasi.
“Kami turun untuk sosialisasi. Hari ini kami mengingatkan juga kepada pengendara kendaraan bermotor bahwa lagi ada pemutihan, ada diskon bagi yang pajaknya sudah mati lama,” ujar Taufik. Ia ingin memastikan informasi program pemerintah sampai ke telinga masyarakat.
Taufik dengan sabar menerangkan mekanisme diskon yang berlaku. “Untuk kendaraan yang sudah mati setahun atau lebih, bayarnya jadi lebih ringan. Ini dalam rangka pemutihan,” jelasnya. Program ini merupakan kesempatan emas bagi pemilik kendaraan untuk membereskan administrasi tanpa beban denda.
Kegiatan gabungan ini sama sekali tidak menerapkan sistem tilang. Petugas lebih memilih memberikan peringatan dan himbauan kepada para pengendara.
“Peringatannya berupa himbauan saja. Kami imbau, kami kasih tahu, dan kami sediakan fasilitas. Kalau untuk penilangan, belum ada,” kata Taufik.
Bagi warga yang kebetulan tidak membawa cukup uang, petugas memberikan kelonggaran. Mereka boleh membayar di kemudian hari asalkan sudah tercatat dan memahami kewajibannya. Fleksibilitas ini membuat masyarakat tidak merasa terjebak.
Banyak pengendara yang justru berterima kasih setelah dihentikan dalam razia ini. Mereka mendapatkan informasi berharga tentang diskon pajak yang sebelumnya tidak diketahui.
Salah satunya adalah Wahyu Effendi Nasution (23), seorang pengendara sepeda motor. Wajahnya tampak sumringah setelah berbincang dengan petugas. “Syukurlah ada diskon pajak, saya memang sudah mau urus,” ucap Wahyu dengan lega.
Ia mengapresiasi metode razia yang edukatif ini. “Bagus seperti ini. Kadang kami tidak tahu ada program pemutihan. Kalau dihentikan begini kan jadi tahu,” kata Wahyu.
Wahyu bahkan berharap kegiatan serupa lebih sering digelar. “Kalau bisa sering-sering lah razia edukasi seperti ini. Jadi tidak lupa bayar pajak,” ujarnya.
Ipda M. Sialoho, dalam penutup wawancaranya, menekankan makna mendasar dari membayar pajak. Ia ingin masyarakat memandang pajak bukan sebagai beban, melainkan sebagai kontribusi.
“Pajak bukan sekadar kewajiban. Pajak adalah bentuk tanggung jawab kita untuk memajukan kota ini,” jelas Sialoho dengan penuh keyakinan.
Ia juga berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat. “Selama masyarakat butuh bantuan, kami akan hadir dengan pelayanan terbaik,” jelas Sialoho. (Id91)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.




















































