Realisasi Investasi Kuartal I-2025 Turun Dari Peiode Sama Tahun Lalu

7 hours ago 3
EkonomiNusantara

29 April 202529 April 2025

Realisasi Investasi Kuartal I-2025 Turun Dari Peiode Sama Tahun Lalu Rosan Roeslani /ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada): Realisasi investasi kuartal I/2025 mengalami penurunan dari periode sama tahun lalu. Berbagai persoalan mulai dari perizinan dan sksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) menjadi sorotan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melaporkan bahwa realisasi investasi mencapai Rp465,2 triliun selama Januari—Maret 2025 (kuartal pertama), atau tumbuh 15,9% secara tahunan (year on year/yoy).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Realisasi Investasi Kuartal I-2025 Turun Dari Peiode Sama Tahun Lalu

IKLAN

Namun untuk periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi tersebut lebih rendah, dimana pada kuartal I/2024 tumbuh sebesar 22,1% atau mencapai Rp401,5 triliun (yoy)

Rosan tidak mau mengomentari terkait perlambatan pertumbuhan investasi tersebut. Kendati demikian, dia juga menyoroti sejumlah persoalan dan ingin terus melakukan penyempurnaan iklim investasi di Tanah Air.

“Yang pasti, bagaimana kita lebih memberikan kepastian baik dari segi waktu maupun perizinan,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Pihaknya juga menyoroti persoalan premanisme yang mengganggu iklim investasi. Rosan mengaku sudah menerima keluhan dari investor terkait permasalahan tersebut.

“Kami pun berkoordinasi dengan Kapolri dan juga dengan pemerintah daerah, untuk memastikan hal-hal ini jangan terjadi lagi, karena ini memberikan dampak yang negatif ya, terhadap investasi yang masuk,” imbuh Rosan.

Sebelumnya, pembangunan pabrik mobil listrik asal China, BYD, di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat diusik oleh aksi premansime berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas).

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat melakukan kunjungan kerja ke pusat perakitan BYD di Shenzen, China.

“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas, pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini,” ujarnya melalui akun Instagramnya dikutip Senin (21/4/2025).

Dia menegaskan aksi premanisme berkedok ormas itu berpotensi membuat investor kabur lantaran tidak mendapatkan jaminan keamanan untuk berinvestasi di Tanah Air. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |