JAKARTA (Waspada) : Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag, mengungkapkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Akademik 2025/2026 tidak terbatas hanya pada madrasah tapi terbuka untuk seluruh lulusan SMA/SMK sederajat tahun 2023, 2024 dan 2025, merupakan seleksi perguruan tinggi terbesar diikuti 58 PTIKN, 1 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan prodi sebanyak 1.325 dengan kouta 92.011.
“UM-PTIKN seleksi akademik transparan dan akuntabel yang unggul untuk mahasiswa mahasiswi perguruan tinggi keagamaan dengan kurikulum bersifat integratif. Pendidikan Islam terus bertransformasi untuk mampu menjawab tantangan tantangan zaman,” ungkap Arskal Salim pada acara Media Gathering & Konsolidasi Strategi Publikasi UM-PTKIN 2025 di Jakarta, Jumat (2/5).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Lebih lanjut dikatakannya, Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi mengambil peran penting dan strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul. Kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi dengan pemerintah, masyarakat, dunia industri secara global menjadi kunci dalam memajukan sistem pendidikan di Indonesia.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025 menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan Indonesia sebagai bentuk refleksi dan evaluasi capaian dan tantangan pendidikan di tanah air. Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk semua” melalui sinergi yang terjalin dengan perguruan tinggi menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan progresif.
“PTKIN sebagai pendidikan tinggi menyelenggarakan satu sistem terpadu dalam pola ujian masuk perguruan tinggi yang biasa disebut UM-PTKIN secara terpadu dan serentak. Memenuhi prinsip adil, transparan dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan kekhususan dan kekhasan PTKIN/PTN. PTKIN akan mendorong terciptanya generasi yang cerdas, kritis dan siap berkarya,” papar Arskal Salim didampingi Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN 2025 yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Dr. Masnun, M.Ag, Koordinator Pokja Sistem Seleksi Elektronik (SSE), Haris Setiaji, MTI., CISDE., CISDV., CITA., MOS, dan Koordinator Pokja Penjaminan Mutu, Prof. Zulfahmi Alwi, M.Ag., Ph.D.
Menurut Arskal Salim UM-PTKIN 2025 diselenggarakan secara luring di PTKIN titik lokasi ujian yang dipilih oleh peserta dan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE).
“UM-PTKIN bukan seleksi semata tapi membangun sistim akuntabel. Peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan demi masa depan bangsa yang lebih cerah. Peningkatan jumlah pendaftar sebelumnya pada jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) menjadi tren baru yang menjadi optimisme untuk jalur UM-PTKIN ini,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, UM-PTKIN dibuka pada 22 April 2025 hingga 28 Mei 2025, bagi calon mahasiswa akan terseleksi dengan baik menuju Indonesia Emas dengan animo masyarakat yang besar, menandakan publik trust berkorelasi dengan PTKIN. Pada satuan pendidikan MA/MAK/SMA/SMK/SPM/PDF/PKPPS atau sederajat tahun 2023, 2024, 2025 dapat mengikuti seleksi pada jalur ini.
Bagi calon mahasiswa yang ingin bergabung dengan UM-PTKIN 2025, dapat mengakses melalui situs resmi https://um.ptkin.ac.id. Proses pendaftaran ini memberikan kesempatan lebih luas kepada semua calon mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia.
Arskal Salim mengajak seluruh calon mahasiswa untuk bergabung dalam keluarga besar PTKIN. “Bersama PTKIN, kita tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga membentuk karakter, memperkuat akhlak, dan menyiapkan diri menjadi warga dunia yang toleran, cerdas dan bertanggung jawab,” ucapnya.
Sementara, Ketua Panitia Nasional, Prof. Masnun menyampaikan kuota UM-PTKIN sebanyak 90.000 namun target yang ingin dicapai diatas 100.000.
“InsyaAllah berkaca pada SPAN maka UM-PTKIN mampu mencapai target” ujarnya.
Dia menekankan komitmen Kementerian Agama menjaga kualitas layanan publik pada perguruan tinggi dalam mengembangkan program-program dan inovasi pendidikan yang relevan dengan zaman.
“UM-PTKIN kini bukan sekedar mekanisme seleksi tetapi menjadi simbol transformasi sistem pendidikan Islam yang aku tabel dan berdaya saing global,” kata Rektor UIN Mataram itu.(j01)
caption: Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag, bersama Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN 2025 yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Dr. Masnun, M.Ag, Koordinator Pokja Sistem Seleksi Elektronik (SSE), Haris Setiaji, MTI., CISDE., CISDV., CITA., MOS, dan Koordinator Pokja Penjaminan Mutu, Prof. Zulfahmi Alwi, M.Ag., Ph.D. pada acara Media Gathering & Konsolidasi Strategi Publikasi UM-PTKIN 2025 di Jakarta, Jumat (2/5). Waspada/Hasriwal AS
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.