P.SIDIMPUAN (Waspada.id): Tim dosen Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan menciptakan sebuah aplikasi pembelajaran bernama PODA. Aplikasi ini menyisipkan kearifan lokal dalam setiap fiturnya. Kata PODA diambil dari bahasa Batak Angkola yang berarti nasehat atau pelajaran dari orangtua kepada yang lebih muda.
“Materi ajar pada apliaksi ini terintegrasi dengan nilai-nilai budaya Batak Angkola,” kata Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen UGN Padangsidimpuan, Mahrani, SPd, M.Hum,” Jum’at (7/11/2025).
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Dijelaskan, bulan lalu, dosen UGN terdiri dari Mahrani, S.Pd, M.Hum (Ketua), Khairunnisa Samosir, S.Kom, M.Kom, dan Rosni Harahap, M.Pd, melaksanakan PKM Hibah didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun 2025.
Kegiatannya berupa workshop sosialisasi dan pelatihan aplikasi PODA. Digelar selama dua hari, Jum’at dan Sabtu (24-25/10/2025) di SD Negeri 100206 Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola. Kabupaten Tapanuli Selatan.

Ketua pelaksana, Maharani, menyebut pelatihan ini bertujuan meningkatkan literasi siswa. Juga mendorong para guru agar mampu menggunakan inovasi teknologi pembelajaran aplikasi PODA dalam proses belajar mengajar di kelas.
“Materi ajar pada apliaksi PODA ini terintegrasi nilai-nilai budaya Batak Angkola. Sehingga, sekaligus dapat melestarikan budaya daerah yang sudah mulai mengikis dari generasi ke generasi,” jelas Maharani.
Kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui workshop ini para guru dan siswa sama-sama belajar menggunakan aplikasi PODA, sehingga dapat meningkatkan literasi siswa.
“Semoga teknologi yang kita terapkan di kelas tetap dapat membawa nilai-nilai kearifan lokal, terutamanya budaya Batak Angkola,” harap ketua pelaksana kegiatan, Mahrani.
Kepala SD Negeri 100206 Pintu Padang, Muhammad Rambe, S.Pd, mengapresiasi dan berterima kasih kepada Tim PKM Hibah yaitu para dosen dari Universitas Graha Nusantara. Karena telah mengadakan kegiatan tersebut di sekolah mereka.
Rambe berharap workshop ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kreativitas guru. Terutama dalam menggunakan media pembelajaran digital dan kemampuan literasi siswa.
“Semoga melalui workshop ini, para guru dapat memahami cara penggunaan apliaksi belajar PODA. Siswa lebih semangat belajar dan meningkatkan literasi digital. Semoga ini menjadi pembelajaran bersama dan bisa diaplikasikan secara berkelanjutan,” harapnya.
Kegiatan tersebut diisi dengan sosialisasi inovasi pembelajaran aplikasi PODA yang terintegrasi dengan nilai budaya Batak Angkola oleh Mahrani, S.Pd, M.Hum. Pelatihan penggunaan apliaksi PODA kepada guru dan sisiwa oleh Khairunnisa Samosir, S,Kom, M.Kom.
“ Nilai budaya sangat penting untuk diintegrasikan pada materi pembelajaran sejak dini. Terutama tentang nilai-nilai luhur budaya Batak Angkoal. Siswa dapat belajar sambil mengenal dan melestarikan budaya daerah,” jelas Mahrani.
“Ketika kita memberikan sentuhan kearifan lokal pada materi dengan fitur yang mudah diaplikasikan. Maka akan memberi nilai tambah dan menjadi daya tarik tersendiri. Para guru bisa mengembangkan setiap materi ke dalam apliaksi PODA,” tambah Khairunnisa.
Peserta pelatihan cukup antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satu guru peserta, Maisyaroh, mengaku sangat senang dan lebih semangat untuk mengembangkan bahan ajar ke dalam aplikasi PODA yang bermuatan budaya lokal.
Selain dosen, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Lina Karlina dan Mira Handayani, turut membantu tim dalam proses persiapan dan pendokumentasian jalannya pelatihan.
Melalui kegiatan ini, dosen diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kompetensi tenaga pendidik di daerah, serta mendukung penerapan pembelajaran berbasis teknologi yang berakar pada budaya lokal.
Beg juga sebaliknya, para guru diharap mampu menggunakan dan mengembangkan bahan ajar ke dalam apliaksi Poda. Siswa bisa mengikuti proses belajar lebih semangat dan meningkatkan kemampuan literasi.
“Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat PPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema hibah pengabdian tahun anggaran 2025,” jelas Mahrani.
Berkat dukungan tersebut, program pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik dan menjadi sarana penerapan inovasi digital dalam dunia pendidikan. Sekaligus memberi manfaat nyata bagi pengembangan kompetensi guru di tingkat sekolah. (Id45)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.




















































