
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MADINA (Waspada): Pengerukan irigasi yang komperehensif di Kecamatan Hutabargot masih penanganan bersifat sementara, karena terkendala alat berat jenis long arm yang masih diupayakan.
Demikian Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Nasution saat meninjau irigasi di Hutabargot, Jumat (18/7/25).Terlihat ikut mendampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Meinul Lubis, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Taufik Zulhandra Ritonga, dan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Juli Hidayah.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Wakil Bupati menyampaikan, penggunaan alat berat jenis excavator biasa untuk mengeruk irigasi bisa menyebabkan rusaknya jaringan irigasi sekunder maupun tersier. Tapi, untuk sementara sepanjang jalan sudah banyak yang dikeruk.
Meski demikian, penanganan sementara ini sudah bisa mengatasi pengairan sawah di Kecamatan Hutabargot. Namun, untuk kawasan hilir yang mencakup Kecamatan Panyabungan Utara dan Kecamatan Nagajuang masih terdampak.
Kendala lain yang menyebabkan irigasi tidak berfungsi maksimal karena sedimen memenuhi saluran irigasi yang datang dari luapan Aek Siaporas. Saat debit air tinggi, secara otomatis sedimen terbawa ke hilir. “Hal ini lah salah satu yang perlu dicarikan solusi permanen, agar sedimen tidak masuk lagi ke irigasi,” ucap Wakil Bupati.
Kendati demikian kondisinya, Wakil Bupati pun memastikan perbaikan komprehensif irigasi yang rusak kurang lebih empat tahun terakhir ini dilakukan dalam waktu yang tidak lama lagi. Pekan depan paling lama sudah ada alat berat yang long arm supaya petani tidak terlambat masuk musim tanam.
Saat ini di lapangan, kurang lebih 2.885 H sawah di Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Panyabungan Utara, dan Kecamatan Nagajuang terancam gagal tanam akibat aliran air yang tak maksimal dari saluran irigasi Batang Gadis.(a32)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.