Pemkab Pidie Dorong Kolam Labuh Sigli Masuk RIPPN Dan RIPPA

4 hours ago 2
Aceh

16 Oktober 202516 Oktober 2025

Pemkab Pidie Dorong Kolam Labuh Sigli Masuk RIPPN Dan RIPPA Puluhan boat nelayan Pidie, parkir di darat karena tidak ada kolam labuh, Kamis (16/10).Waspada.id/ Muhammad Riza

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

SIGLI (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terus mengupayakan pembangunan Kolam Labuh di Kota Sigli agar dapat masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional (RIPPN) dan Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Aceh (RIPPA) sebagai bagian dari penguatan sektor perikanan tangkap di wilayah tersebut.

Kepala DKP Kabupaten Pidie Safrizal di Sigli, Kamis (15/10), mengatakan proses pengusulan lokasi Kolam Labuh Sigli ke pemerintah pusat saat ini terus dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku.

“Kami sedang mengupayakan Kolam Labuh Kota Sigli masuk ke dalam RIPPN dan RIPPA. Selain itu, ada beberapa syarat administrasi yang juga harus kami penuhi,” katanya.

Ia menjelaskan, keberadaan kolam labuh sangat dinantikan oleh nelayan di kawasan Sigli dan sekitarnya. Fasilitas tersebut diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan perikanan di Kabupaten Pidie sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Nelayan kita sangat mengharapkan kolam labuh ini dapat segera dibangun. Jika terwujud, Sigli akan menjadi sentra perikanan Pidie, yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Pemerintah daerah berharap dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat agar pembangunan kolam labuh tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat. Saat ini, Kabupaten Pidie tercatat memiliki 1.442 unit kapal penangkap ikan dari berbagai jenis.

Sejumlah nelayan menyampaikan bahwa kondisi muara Kuala Kota Sigli yang dangkal membuat kapal penangkap ikan sulit sandar, sehingga mereka harus mendaratkan hasil tangkapan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasie Lhok, Kecamatan Kembang Tanjong, yang jaraknya cukup jauh dari pusat Kota Sigli.

Panglima Laot Kabupaten Pidie Marfian, Kamis (16/10) mengatakan keinginan pembangunan kolam labuh telah lama disuarakan para nelayan. Proposal pembangunan bahkan telah disampaikan ke pemerintah pusat.

“Permintaan ini sudah lama disampaikan melalui lembaga Panglima Laot. DKP juga berkomitmen memperjuangkan usulan ini,” ujarnya.

Menurut Marfian, keberadaan kolam labuh akan memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan keselamatan kapal nelayan saat keluar masuk muara kecil, menghemat biaya distribusi ikan, dan mendorong aktivitas ekonomi pesisir.

“Kolam labuh ini akan menjadi ikon perikanan Kabupaten Pidie,” tambahnya.(id69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |