Pasca-Banjir Aceh Tamiang, Ratusan KK Mulai Terima Bantuan Perlengkapan Tidur

2 hours ago 1
Aceh

30 Desember 202530 Desember 2025

Pasca-Banjir Aceh Tamiang, Ratusan KK Mulai Terima Bantuan Perlengkapan Tidur Tim AQL Peduli yang aktif membantu korban banjir bandang di Aceh, khususnya Aceh Tamiang. (Dok AQL Peduli)

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

ACEH TAMIANG (Waspada.id): Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) AQL Peduli menyalurkan bantuan perlengkapan tidur bagi ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (29/12/2025).

Bantuan ini difokuskan pada tiga wilayah terdampak cukup parah, yakni Dusun Alur Permai, Dusun Lalang, dan Dusun Jawa.

Penyaluran bantuan ini dilakukan saat warga mulai memasuki fase pembersihan rumah setelah air bah yang merendam wilayah tersebut sejak bulan lalu mulai surut. Meski air telah hilang, endapan lumpur tebal masih menjadi kendala utama bagi warga untuk kembali menempati hunian mereka secara normal.

Fokus pada Kebutuhan Mendesak

Koordinator Logistik Posko AQL Aceh Tamiang, Azmi Habiburrahman, menjelaskan bahwa pemilihan bantuan berupa perlengkapan tidur didasarkan pada kebutuhan mendesak warga di fase transisi ini. Menurutnya, banyak warga yang kehilangan seluruh perabotan rumah tangga akibat rendaman air dan lumpur.

“Saat ini, sekitar seratus kepala keluarga telah menerima manfaat. Kami memprioritaskan perlengkapan tidur karena ini adalah kebutuhan paling dasar saat warga mulai kembali ke rumah yang masih dipenuhi lumpur. Mereka butuh tempat yang layak untuk sekadar merebahkan tubuh setelah seharian membersihkan sisa banjir,” ujar Azmi di lokasi penyaluran.

Azmi menambahkan bahwa bantuan yang diserahkan meliputi tikar, selimut, dan kelambu. “Tikar membantu mereka beristirahat di tengah kondisi lantai yang belum sepenuhnya bersih, selimut untuk melawan cuaca, serta kelambu untuk memitigasi serangan nyamuk yang biasanya mewabah pasca-banjir,” imbuhnya.

Kondisi Rumah Masih Memprihatinkan

Berdasarkan pantauan di lapangan, sebagian pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun, mereka belum bisa menetap sepenuhnya karena kondisi bangunan yang masih dipenuhi lumpur dan mengalami kerusakan struktur.

Kondisi terparah terpantau di wilayah dataran rendah yang dekat dengan aliran sungai. Di kawasan tersebut, air sempat menenggelamkan rumah hingga merobohkan dinding bangunan. Saat ini, endapan lumpur yang tertinggal bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki hingga mencapai satu meter.

“Pembersihan lumpur ini menjadi episode berat bagi warga. Prosesnya tidak cukup satu atau dua hari, bahkan bisa memakan waktu berbulan-bulan karena ketebalan lumpur yang menelan separuh rumah mereka,” tutup Azmi.

Meski air bah telah surut, kerusakan perabotan dan retaknya dinding rumah membuat warga Aceh Tamiang masih membutuhkan dukungan berkelanjutan untuk bisa kembali pulih sepenuhnya.(rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |