
P.SIDIMPUAN (Waspada) : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan berikan motivasi sekaligus edukasi kepada umat Islam agar menjadikan Kitab Suci Al-Qur’an sebagai sahabat dalam hidup mengingat Al-Qur’an merupakan pedoman hidup dalam ajaran agama Islam.
Motivasi dan edukasi kepada umat Islam agar bersahabat dengan Alquran diberikan MUI Padangsidimpuan melalui kajian Ramadhan 1446 H, Kamis (13/3/2025) di Aula Kantor MUI, Jl.HT.Rizal Nurdin, Palampat, Padangsidimpuan dengan menghadirkan Dosen UIN Syahada Padangsidimpuan Dr.Hamdan Hasibuan MPd sebagai pemateri.
Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA mengatakan kajian Ramadhan 1446 H tersebut digelar setiap hari Selasa dan Kamis selama bulan Suci Ramadhan. Untuk hari ketiga yang digelar Kamis (13/3/2025) mengangkat topik Bersahabat Dengan Al-Qur’an.
Melihat semakin tingginya animo masyarakat (umat Islam) untuk hadir mengikuti kajian Ramadhan tersebut, ujar ustadz Zulfan Hasibuan, MUI Padangsidimpuan berencana untuk membuat kajian tentang Islam sekali sebulan secara road show dari masjid ke masjid usai Ramadhan.
Dr. Hamdan Hasibuan, MPd sebagai pemateri dengan moderator Dr.Muhammad Roihan Daulay MA, menjelaskan bahwa bersahabat dengan Al-Qur’an berarti menjadikan Al-Qur’an bukan hanya sebagi pedoman hidup tapi menjadikannya bagian terpenting dalam hidup.
Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat dalam hidup, ucap Dr.Hamdan, berarti bukan hanya rajin membacanya, tapi ada niat dan keinginan yang kuat untuk memahami isi dari kandungan Al-Qur’an. “Membaca Al-Qur’an jauh lebih baik diikuti dengan membaca tafsirnya,” tuturnya.
Jika dalam tafsir Al-Qur’an, ada yang kurang dipahami, lanjut Dr.Hamdan, ideal ditanyakan pada orang yang lebih memahami, seperti ulama dan ustadz. “Bagaimana kita mengamalkannya isi kandungan Al-Qur’an, kalau kita tidak bisa memehami isinya. Untuk itu mari kita baca Al-Qur’an sekaligus tafsirnya,” ajaknya.
Dr. Hamdan yang merupakan salah satu penggagas dididikan subuh di Masjid mengungkapkan banyak hal positif ketika kita rajin membaca Al-Qur’an. “Membaca Al-Qur’an usai shalat suhuh dan shalat magrib dapat mengurangi kepikunan.Saya telah mengamalkannya, alhamdulillah mata saya jadi terang,” ungkapnya.
Siapa saja yang gemar membaca Al-Qur’an, meskipun belum hafal, tapi dia mengamalkan Al-Qur’an, ujar Dr. Hamdan, dialah sahabat Al-Qur’an dan terkadang disebut “ahli Al-Qur’an” sebagaimana yang disebutkan dalam hadist yang artinya Al-Qur’an akan didatangkan pada hari kiamat bersama ahlinya yang mengamalkannya. Yang pertama kali adalah surat al-Baqarah dan Ali Imran
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan tiga pemisalan tentang, “Seperti dua tumpuk awan hitam yang di antara keduanya terdapat cahaya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya,” paparnya.
Pada hadis ini, lanjut Dr Hamdan, diterangkan tentang kriteria Ahlul Quran, yaitu: yang mengamalkan Al-Qur’an. Sehingga orang yang membaca Al-Qur’annamun tidak mengamalkannya, dia bukan Ahlul Qur’an dan Al-Qur’an tak akan menjadi syafa’atnya di hari kiamat. Bahkan Al-Qur’an akan menjadi musuhnya di hari kiamat.
Menurutnya, Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk dan kebijaksanaan, sebagai penenang hati, membentuk karakter muslim. “Tentunya, dengan mengimplementasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, maka telah menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat terbaik dalam hidup kita,” katanya. (a39).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.