Lebih Baik BAB Pagi atau Malam? Ini Dampaknya untuk Metabolisme Tubuh

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebanyakan orang tidak terlalu memikirkan kapan mereka buang air besar (BAB). Padahal waktu BAB harian memberikan petunjuk penting tentang pencernaan dan metabolisme tubuh.

Penelitian menunjukkan, tubuh memiliki ritme sirkadian yang mengatur banyak fungsi, termasuk aktivitas usus besar. Oleh sebab itu, waktu BAB, apakah di pagi hari atau justru malam dapat menunjukkan apakah ritme tersebut berjalan normal atau sedang terganggu.

Secara alami, usus besar lebih aktif pada pagi hari setelah bangun tidur yang dipicu oleh ritme sirkadian dan refleks gastrocolic yang muncul ketika seseorang mulai makan. Kajian ilmiah menunjukkan, pergerakan usus memang mencapai puncaknya pada jam-jam awal setelah bangun.

Melansir Times of India, studi pada hewan juga menunjukkan peran penting clock genes seperti Per1 dan Per2. Ketika gen ini dihilangkan, pola BAB menjadi tidak beraturan dan tekanan di usus besar ikut berubah. Artinya, BAB di pagi hari menandakan ritme biologis tubuh dan saluran cerna sedang berjalan selaras.

Sementara BAB yang lebih sering terjadi pada malam hari dapat menunjukkan gangguan ritme sirkadian. Pada malam hari, aktivitas usus besar biasanya menurun.

Jika puncak aktivitas terjadi lebih lambat, pemicunya bisa berupa kebiasaan makan larut malam, pola tidur tidak teratur, kerja shift hingga sinyal ritme tubuh yang berubah karena jadwal makan tidak konsisten.

Sejumlah studi menyebutkan, makanan dan waktu makan menjadi penentu penting bagi jam biologis di saluran cerna. Dengan kata lain, BAB malam bisa menjadi tanda ritme metabolisme yang tidak selaras.

Waktu BAB yang acak dan berubah-ubah sering kali berkaitan dengan faktor di luar ritme sirkadian. Stres kronis, semisal, dapat mengubah pergerakan usus melalui peningkatan hormon kortisol. Efeknya bisa mempercepat atau memperlambat motilitas usus, tergantung sensitivitas pencernaan seseorang.

Selain itu, jam makan yang tidak konsisten juga membingungkan "jam perifer" di usus. Penelitian menunjukkan, makan terlalu larut atau tidak teratur dapat mengacaukan ekspresi gen yang mengatur ritme pencernaan. Kombinasi ini membuat usus menjadi lebih reaktif dan kurang stabil.

Hubungan Waktu BAB dengan Metabolisme

Metabolisme dan motilitas usus saling memengaruhi melalui ritme sirkadian. Ketika ritme ini kacau, misalnya akibat tidur tidak teratur atau makan sembarangan, gangguan bisa merembet ke proses metabolik lain, termasuk pengaturan glukosa dan metabolisme lemak.

Sehingga BAB yang teratur pada pagi hari bisa menjadi salah satu indikator bahwa sistem metabolik sedang bekerja selaras. Sebaliknya, BAB malam atau pola tidak beraturan bisa memberi sinyal adanya ketidakseimbangan ritme tubuh dan metabolisme.

Peran Serat, Air, dan Mikrobioma Usus

Diet tetap memegang peran besar dalam menentukan waktu BAB. Serat membantu menambah massa feses dan memperkuat gerakan usus. Dikombinasikan dengan hidrasi yang cukup, ritme BAB biasanya mengikuti pola alami tubuh.

Mikrobioma usus (triliunan bakteri baik di saluran cerna) juga memiliki ritme harian. Tidur berantakan atau makan tidak teratur dapat mengganggu ritme bakteri ini dan ketika ritme mikrobioma terganggu, metabolisme dan kesehatan usus ikut terpengaruh.

Bakteri sehat memproduksi senyawa seperti short-chain fatty acids, yang membantu mengatur metabolisme dan memperkuat ritme internal tubuh.

Kapan Perubahan Waktu BAB Harus Diwaspadai?

Perubahan waktu BAB yang berlangsung terus-menerus, apalagi disertai gejala seperti nyeri, darah di tinja, penurunan berat badan, atau kembung, bisa menjadi tanda gangguan yang lebih serius. Penelitian tentang ritme sirkadian menghubungkannya dengan kondisi seperti irritable bowel syndrome (IBS), konstipasi fungsional, dan gangguan motilitas usus.

Artikel ini bersifat informatif dan tidak menggantikan pemeriksaan medis profesional. Jika mengalami perubahan kebiasaan BAB secara tiba-tiba atau berkepanjangan, segera periksakan diri ke dokter.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |