SKK Migas Beberkan Sederet Proyek Penghasil Bahan Baku LPG

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan sejumlah proyek hulu migas yang memiliki potensi menghasilkan bahan baku Liquefied Petroleum Gas (LPG), yakni campuran propana (C3) dan butana (C4).

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan saat ini terdapat beberapa lapangan gas di Indonesia yang tengah dikembangkan untuk meningkatkan produksi LPG dalam negeri. Beberapa di antaranya yaitu dari Lapangan Jambi Merang dan ONWJ.

"Saat ini sedang konstruksi di gas dari ONWJ, itu untuk memproduksi LPG 170.000 kg per hari, Pak," ucap Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Senin (17/11/2025).

Ia pun berharap dengan adanya proyek tersebut, dapat mengurangi ketergantungan impor LPG. Oleh sebab itu, pihaknya pun mendorong seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang wilayah kerja migasnya memiliki kandungan gas C3 dan C4 untuk bisa diolah menjadi LPG.

"Nanti seluruh sumur gas yang mengandung C3, C4, propana butana kita dorong untuk diproduksi LPG, karena LPG sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak," tambah Djoko.

Ia lantas membeberkan beberapa proyek yang telah berkontribusi terhadap produksi LPG domestik, antara lain seperti EMP Imbang Tata Alam dengan produksi 4.600 kilo gram (kg) per hari, Medco Rimau sebesar 4.000 kg per hari, dan sejumlah KKKS kecil lainnya dengan total 34.300 kg per hari.

Selain itu, dari sisi produksi Natural Gas Liquid (NGL) yang dapat diolah menjadi LPG, tercatat PetroChina sebesar 15.300 barel per hari (bph), Saka Energi sebesar 780 barel per hari.

Lalu, dari Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, dan ENI melalui PT Badak LNG yang menghasilkan LPG sebesar 3.800 barel per hari. Tak hanya itu, produksi LPG juga dihasilkan oleh Pertamina EP sebanyak 800 barel per hari, Petrogas Papua, dan Jade Stone sebesar 2.000 barel per hari.

"Kemudian ada lagi kita upayakan produksi kondensat yang dari DSLNG hilir, kita berubah menjadi hulu dalam proses Pak, ini sebesar 279, jadi sehingga total produksi minyak dan kondensat 582, NGL 23.000, dan kondensat DSLNG 279 rata-rata sampai dengan 10 November 606.020 barel," ujar Djoko.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Penyaluran LPG Subsidi 3 Kg Capai 43%, Tembus 3,49 Juta Ton Hingga Mei

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |