Tahap darurat selalu membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Kami ingin memastikan setiap bantuan yang turun sangat menjawab kebutuhan warga, bukan sekadar mengirim barang.
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id):Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie berkunjung ke rumah Suherman, dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang menjadi koordinator bantuan relawan di lapangan untuk Langkat dan sekitarnya, yang memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi di lokasi bencana, Sabtu (6/12).
Pria yang akrab disapa Herman ini menjelaskan bahwa kesediaan beras hanya cukup untuk tiga hari, sementara banyak warga Langkat dan sekitarnya kehilangan akses terhadap pekerjaan maupun kebutuhan harian. Pada sesi kunjungan tersebut, Wamen Stella menegaskan pentingnya pemetaan kebutuhan secara presisi.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
“Tahap darurat selalu membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Kami ingin memastikan setiap bantuan yang turun sangat menjawab kebutuhan warga, bukan sekadar mengirim barang,” ungkap Wamen Stella dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (7/12/2025).
Koordinasi yang dilakukan kemudian menekankan pemenuhan kebutuhan paling mendesak, terutama untuk bayi, anak-anak, dan perempuan. Herman menjelaskan bahwa susu bayi menjadi prioritas, namun kondisi lapangan tidak memungkinkan penggunaan susu bubuk secara optimal karena minimnya air bersih. Hingga saat ini, warga hanya mengandalkan air mineral sehingga Wamen Stella tanggap dan menekankan perlunya kombinasi sumber pangan yang aman dikonsumsi.
“Dalam situasi darurat seperti ini, keamanan pangan tidak bisa dinegosiasikan. Susu UHT menjadi pilihan yang lebih aman karena tidak memerlukan air bersih dan ini harus dipadukan dengan susu formula yang sesuai usia. Kebutuhan lainnya yang juga krusial mencakup pembalut wanita, pampers, dan pakaian dalam,” ujar Wamen Stella.
Wamendiktisaintek menekankan pentingnya ketepatan jenis bantuan, mengingat kapasitas angkut kendaraan yang terbatas. Beberapa mobil bantuan sudah siaga, sementara dua mobil tambahan dijadwalkan berangkat keesokan hari.
Herman menambahkan bahwa distribusi air bersih masih menjadi persoalan. Tangki air belum tersedia sehingga warga mengandalkan air mineral untuk memasak maupun kebutuhan darurat lainnya. Herman menegaskan betapa pentingnya situasi ini.
“Air bersih adalah kunci. Selama tangki belum ada, warga tetap menggunakan air mineral untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. air bersih sangat dibutuhkan oleh warga terdampak bencana banjir,” ujar Herman.
Wamen Stella memastikan bahwa seluruh barang yang dibeli pada hari itu akan dikumpulkan di satu titik lokasi yaitu rumah Herman sebelum disalurkan ke posko Polmed pada malam hari atau keesokan paginya. Hal ini bergantung pada kondisi lapangan dan kesiapan kendaraan dan meminta posko memberikan estimasi jumlah kebutuhan agar distribusi tepat sasaran dan tidak menumpuk di satu titik.
Selain itu, Wamen Stella mengingatkan bahwa posko dapat mengajukan kebutuhan tambahan secara resmi melalui tim, dengan daftar barang, jumlah, dan estimasi biaya untuk memastikan mekanisme tersebut dipermudah agar tidak menghambat kecepatan tanggap darurat.
Di akhir pertemuan, Herman menegaskan bahwa posko memiliki kapasitas untuk menerima penitipan barang di malam hari melalui petugas keamanan atau masjid di area kampus, sehingga proses distribusi dapat berjalan tanpa harus menunggu hingga pagi.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































