Kerusakan 435 Ha Sawah Bebani Petani, Pemkab Minta Bantuan Pusat

1 hour ago 1
AcehEkonomi

9 Desember 20259 Desember 2025

Kerusakan 435 Ha Sawah Bebani Petani, Pemkab Minta Bantuan Pusat Batas sawah dan sungai di Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, tidak lagi terlihat, keduanya menyatu akibat terjangan banjir. Waspada.id/Muhammad Riza

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

SIGLI (Waspada.id): Kerusakan lahan pertanian di Kabupaten Pidie pascabanjir semakin mengkhawatirkan. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Hasbalah SP, Selasa (9)12), mengungkapkan bahwa 435 hektare sawah di empat kecamatan mengalami kerusakan berat setelah tertimbun lumpur tebal.

Lahan rusak tersebut tersebar di Kembang Tanjong, Mutiara Timur, Mutiara, dan Tiro, juga di Tangse yang merupakan sentra tanaman padi. Kondisi ini membuat proses pengolahan lahan menjadi tahapan paling berat dan paling membutuhkan biaya besar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Biaya terbesar ada pada pengolahan lahan. Lumpur yang menimbun sawah harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum traktor bisa masuk. Kalau tidak ditangani, petani tidak bisa mulai musim tanam rencengan,” ujar Hasbalah.

Menurutnya, ketebalan lumpur yang mencapai belasan sentimeter di sejumlah titik membuat proses normalisasi tidak bisa dilakukan secara manual. Sebagian sawah telah memasuki tahap benih semai, sementara lainnya sudah ditanami ketika banjir terjadi.

“Lahan yang sudah semai dan yang sudah tanam sama-sama rusak. Semua harus diulang dari awal, termasuk pembenahan struktur tanah dan penyemaian ulang,” kata Hasbalah.saat bincang bincang dengan Waspada. Id di Posko Bencana BPBD Pidie.

Untuk mempercepat proses pemulihan, Dinas Pertanian dan Pangan telah mengusulkan penanganan khusus ke pemerintah pusat. Hasbalah menyebut Kementerian Pertanian akan turun menangani kondisi tersebut melalui skema bantuan darurat.

“Kita sudah usulkan ke pusat dan akan ditangani Kementan. Petani tidak mungkin menanggung biaya pengolahan sendiri karena volumenya besar,” ujarnya.

Sawah di Kembang Ranjong tampak masih tergenang, meninggalkan hamparan lumpur yang menutup areal tanam petani. Selasa (9/12) Waspada.id/Muhammad Riza

Risiko Produksi Padi Menurun

Kerusakan lahan dalam skala besar ini dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan produksi padi Pidie pada musim tanam berikutnya. Keterlambatan normalisasi lahan berpotensi menggeser seluruh jadwal tanam petani.

Pendataan kerusakan detail masih berlangsung, dan besar kemungkinan angka kerusakan bertambah seiring laporan dari penyuluh lapangan. (Id69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |