Ikan Terubuk Jamuan Istimewa Kesultanan

1 hour ago 2
FeaturesSumut

20 September 202520 September 2025

Ikan Terubuk Jamuan Istimewa Kesultanan

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

Foto: Muhammad Faisal
Narasi: Muhammad Faisal & Hasriwal AS

IKA BINA EN PABOLO adalah semboyan atau motto memiliki makna yang mendalam terkait identitas serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Labuhanbatu, merupakan buah pemikiran tokoh masyarakat Labuhanbatu, Muhammad Yusuf Hasibuan Al Haj (almarhum), yang disahkan dan resmi digunakan pada Lambang Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu, pada 27 Nopember 1981. (Foto: Lembar Pengesahan Semboyan Ika Bina En Pabolo).

Ika Bina En Pabolo diambil dari Bahasa Panai Labuhanbatu dan menjadi simbol kekompakan atau gotong royong dalam membangun dan memperbaiki sesuai dengan bidang atau fungsi masing-masing, menggambarkan semangat masyarakat Labuhanbatu dalam mencapai cita-cita bersama.

Kabupaten Labuhanbatu yang kini memiliki 9 kecamatan, setelah pemekaran dia kabupaten otonomi, yakni Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan.

Dari 9 kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu, Kota Labuhanbilik merupakan Ibu Kota Kecamatan Panai Tengah, menyimpan sejarah panjang Kesultanan Panai tahun 1670 Masehi .

Raja pertama Kesultanan Panai adalah pertama Tengku Sulung Riau yang memerintah di pusat Kota Labuhanbilik.

Kesultanan Pantai tidak saja tersohor di Negeri Nusantara tapi juga sampai ke Negeri Belanda. Hal ini ditandai dengan pernahnya kapal kapal Belanda mendarat di Pelabuhan Labuhanbilik tahun 1862, kemudian berkembang menjadi tempat persinggahan kapal kapal Belanda.

oplus_1048610

Daya tarik dari perairan Labuhanbilik menyimpan potensi sumber daya ikan yang cukup besar, termasuk ikan terubuk. Ikan yang kian langka di Sumatera Utara ini dan hanya ada di Labuhanbilik. Konon, ikan tersebut adalah kegemaran Sultan, dan menjadi jamuan istimewa untuk tamu di Kesultanan.

Ikan terubuk atau Tenualosa macrura, merupakan spesies ikan yang hidup di perairan payau dan laut, serta bernilai ekonomi tinggi karena daging dan telurnya sangat digemari. Populasi ikan terubuk saat ini terancam punah karena penangkapan berlebihan dan degradasi lingkungan, juga perubahan ekosistem mempengaruhi kehidupan atau populasi ikan terubuk, di perairan Sungai Bilah.

Uniknya, dinamika populasi ikan terubuk yang kian langka ini sulit dan belum didapat metode mengembangkan strategi pelestarian yang efektif. Hal ini difaktori, kehidupan ikan terubuk yang bernilai tingginya

Ikan berbentuk lonjong dengan skala halus, sirip panjang dan ekor bercabang, berwarna perak keabuan berkilau

Kota Labuhanbilik di pertemuan antara dua sungai besar yaitu Sungai Bilah dan Sungai Barumun, itu menjadi perairan tempat berkembang biaknya ikan terubuk, hingga Labuhanbilik dijuluki sebagai Kota Terubuk, yang di tandai dengan tugu ikan terubuk.

Hingga kini, banyak orang mencari dan ingin mendapatkan ikan terubuk, sampai sampai mereka rela datang dari berbagai kota di Sumatera Utara untuk merasakan lezatnya daging ikan terubuk.**

oplus_1048578

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |