IHSG Lanjut Menguat, Rebalancing FTSE Dan Keputusan The Fed Jadi Penentu

2 hours ago 1

JAKARTA (Waspada.id): Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor All Time High di 8.068 pekan lalu. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai rebalancing FTSE, pidato The Fed, hingga reshuffle kabinet menjadi faktor kunci yang akan menentukan arah pergerakan pasar pekan ini.

Proyeksi penguatan ini terjadi setelah dalam perdagangan sepekan terakhir IHSG kembali mencatatkan All Time High baru di level 8068 dan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat dalam rentang support 7889 dan resistance 8068 (berakhir di level 8015).

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus menjelaskan, dalam perdagangan sepekan lalu asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,4T di pasar reguler dan hanya ada 1 sektor saja yang mengalami pelemahan, yakni sektor Healthcare yang melemah sebesar (-0,19%), sementara sektor lainnya ditutup menguat.

“Sektor yang benar-benar menopang IHSG pekan lalu ialah sektor Industri dan Teknologi yang masing-masing menguat sebesar (+11,01%) dan (+10,18%),” ujarnya, Senin (22/9).

Adapun sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada pekan lalu (15-19 Agustus 2025), yakni Bank Indonesia yang memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4,75%. Pemangkasan ini terjadi di luar dari ekspektasi pasar sehingga mampu membawa IHSG ke level tertingginya per tanggal (16/9) karena menjadi sentimen positif bagi emiten perbankan yang memiliki bobot yang cukup besar di IHSG.

Menariknya pada Selasa (16/09) sore terjadi reshuffle kabinet lanjutan yang diantaranya memutuskan Erick Thohir yang didapuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, sementara penggantinya untuk posisi menteri BUMN belum ditentukan.

Sentimen lainnya yakni Federal Reserve yang memangkas tingkat suku bunga acuan untuk pertama kalinya pada tahun 2025 sebesar 25 basis poin ke rentang level 4,00% – 4,25% sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.

“Pekan lalu menjadi pekan yang sangat berarti bagi seluruh investor dalam mengambil keputusan. Sepanjang penantian pengumuman arah kebijakan suku bunga, tercatat harga acuan emas dunia mengalami penguatan signifikan dalam sebulan terakhir bahkan mencapai level All Time High-nya. Hal tersebut disebabkan oleh para pelaku pasar yang mengantisipasi terjadinya penurunan nilai mata uang dolar jika suku bunga diturunkan dan emas menjadi instrumen yang dirasa paling tepat untuk dipilih,” jelas Indri.

Proyeksi dan Rekomendasi IPOT Pekan Ini

Berbicara tentang potensi market pada pekan ini (22-26 September 2025), Indri menyebutkan berlakunya rebalancing indeks FTSE per 22 September 2025 menjadi salah satu sentimen utama, dimana saham DSSA masuk ke kategori Large Cap, sedangkan BDMN keluar dari Mid Cap. Sementara itu, beberapa saham seperti KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBA, CNMA, CLEO, dan ULTJ masuk ke kategori Micro Cap, dan BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, serta UCID keluar dari kategori tersebut.

Sentimen lain yang mempengaruhi pasar datang dari Amerika Serikat yang menunjukkan adanya data ekonomi yang beragam. Indeks S&P Global Manufacturing Flash AS diproyeksikan sedikit menurun, sementara data Initial Jobless Claims dan Indeks PCE diprediksi meningkat. Di sisi lain, Michigan Consumer Sentiment diperkirakan turun dan pasar juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang berpotensi memberikan sinyal pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

“Berdasarkan dengan sentimen yang ada, kami menilai bahwa IHSG berpotensi bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat sepanjang pekan ini dalam rentang support 7850 hingga resistance 8150,” tandas Indri.

Merespons dinamika pasar ini, IPOT yang kini telah bertransformasi menjadi Wealth Creation Platform merekomendasikan strategi investasi yang berfokus pada saham-saham yang akan breakout dengan Booster Modal dan instrumen Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) yang memberikan akses transparan dan likuiditas yang lebih tinggi bagi investor yang kesemuanya ini bisa dikelola dengan fitur Multi-Account untuk memisahkan setiap strategi ataupun tujuan investasi sehingga risiko lebih mudah untuk dikelola dan fitur Shared Access yang dapat digunakan keluarga dan komunitas untuk berkolaborasi dan berinvestasi bersama.

1. Buy RATU (Current Price: 6.400, Entry: 6.400, Target Price: 6.850 (+7,0%), Stop Loss: < 6.175 (-3,5%) dan Risk to Reward Ratio: 1:2,0). PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) tengah mengkaji peluang ekspansi portofolio energi di Blok Kasuri, Papua Barat dan optimalisasi porsi hak partisipasi di Blok Cepu. RATU ditutup membentuk candlestick marubozu diiringi dengan volume spike sehingga berpotensi besar melanjutkan penguatannya. RATU sedang berusaha untuk breakout level 6400 untuk konfirmasi pembalikan arah yang kuat.

2. Buy NCKL (Current Price: 1.080, Entry: 1.080, Target Price: 1.150 (+6,5%), Stop Loss: < 1.050 (-2,8%) dan Risk to Reward Ratio: 1:2,3). Ada akumulasi asing cukup besar pada saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dalam sepekan terakhir. NCKL berada dalam kondisi low risk dan berhasil bertahan di atas garis EMA 20. Stochastic Oscillator masih menunjukkan potensi penguatan berlanjut untuk NCKL.

3. Buy on Breakout ASII (Current Price: 5.725, Entry: 5.775, Target Price : 6.125 (+6,1%), Stop Loss: < 5.650 (-2,2%) dan Risk to Reward Ratio: 1:2,8). Emiten PT Astra International Tbk (ASII) ditutup membentuk candlestick marubozu dan bertahan di area resistance-nya. ASII juga tercatat mengalami akumulasi cukup besar selama sepekan terakhir dan jika ASII mampu bertahan di atas level 5800 maka ASII berpotensi menguat hingga level 6125.

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF Perfindo i-Grade (XIPI). Dalam sepekan lalu indeks Pefindo i-Grade mencatatkan penguatan paling tinggi dibandingkan indeks lainnya yakni sebesar (+2,81%). Berdasarkan teknikalnya, Pefindo i-Grade masih berpotensi melanjutkan penguatannya di pekan ini, sehingga IPOT merekomendasikan buy Power Fund Series (PFS) Premier ETF Perfindo i-Grade (XIPI) untuk dikoleksi. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |