
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Ketua Bidang Pendidikan Badko HMI Sumatera Utara, Fiki Alan Nuriansyah, selaku penanggung jawab aksi “Bubarkan DPR”, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan represif dan anarkis aparat kepolisian terhadap masyarakat yang ikut serta dalam aksi Jumat (29/8).
Aksi tersebut digelar bersama kawan-kawan ojek online serta adik-adik siswa sekolah menengah atas (SMA) sebagai bentuk ekspresi kekecewaan rakyat terhadap kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dinilai semakin jauh dari aspirasi masyarakat.
“Seharusnya aparat kepolisian hadir untuk melindungi dan mengayomi rakyat, bukan justru melakukan tindakan kekerasan yang menimbulkan ketakutan dan luka di tengah masyarakat,” tegas Fiki Alan Nuriansyah pada Minggu (31/8).
Fiki menilai tindakan represif aparat tidak hanya mencederai demokrasi, tetapi juga merusak semangat kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang. Oleh karena itu, Ketua Bidang Pendidikan Badko HMI Sumut menuntut:
1. Menghentikan segala bentuk tindakan represif aparat kepolisian terhadap rakyat.
2. Meminta Kapolda Sumut bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan dalam aksi.
3. Mendesak DPR RI untuk dibubarkan karena tidak lagi mencerminkan aspirasi rakyat.
4. Menjamin perlindungan terhadap pelajar, mahasiswa, dan masyarakat sipil yang menyampaikan pendapat di muka umum.
“Gerakan ini lahir dari keresahan rakyat. Kami akan terus menyuarakan kebenaran dan berdiri bersama masyarakat hingga perubahan nyata dapat terwujud,” pungkas Fiki Alan Nuriansyah.(id31)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.