Gubsu Tegaskan Optimisme Ekonomi Di Tengah Tantangan Bencana

4 hours ago 2

MEDAN (Waspada.id): Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) menegaskan optimisme Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di tengah tantangan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah.

Hal tersebut disampaikan Gubsu dalam sambutannya pada pembukaan acara Bisnis Indonesia Group (BIG) Conference mengusung tema Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi dengan subtema: “Unlocking North Sumatra’s Potential: Collaboration for Economic Growth and Job Creation”, di Santika Premiere Dyandra Convention & Hotel Medan, Senin (8/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam sambutan tersebut, Surya menyampaikan empati dan kepedulian mendalam kepada masyarakat terdampak bencana alam di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat yang menyebabkan kerusakan permukiman, infrastruktur, serta mengguncang kehidupan banyak keluarga.

“Namun kondisi ini tidak semata-mata menjadi hambatan. Justru harus kita jadikan momentum untuk memperkuat kemandirian fiskal dan daya tahan ekonomi daerah melalui langkah-langkah strategis, inovatif, dan kolaboratif,” ujar Surya.

Dijelaskan, Sumatera Utara memiliki berbagai potensi unggulan yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi krisis, mulai dari sektor pertanian dan perkebunan yang kuat, industri pengolahan yang terus tumbuh, hingga potensi pariwisata kelas dunia. Selain itu, posisi strategis Sumatera Utara sebagai simpul perdagangan dan inovasi di wilayah barat Indonesia turut menjadi keunggulan kompetitif daerah.

Pada triwulan III tahun 2025, Provinsi Sumatera Utara tercatat menunjukkan kinerja ekonomi yang kokoh dengan pertumbuhan sebesar 4,55 persen secara tahunan, dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp315,56 triliun. Dari sisi produksi, sektor real estate mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,69 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa tumbuh 9,05 persen.

“Sektor industri pengolahan tetap menjadi penopang utama ekonomi Sumut dengan kontribusi 18,64 persen terhadap PDRB dan pertumbuhan 4,11 persen,” lanjut Surya.

Kinerja perdagangan luar negeri Sumatera Utara juga menunjukkan hasil positif. Sepanjang Januari–September 2025, Sumut mencatat surplus perdagangan sebesar US$5,17 miliar, dengan nilai ekspor mencapai US$9,29 miliar dan impor sebesar US$4,12 miliar. Tiga negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India, dengan kontribusi mencapai 36,32 persen.

Dampak dari pertumbuhan ekonomi tersebut turut dirasakan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun dari 5,60 persen menjadi 5,32 persen pada Agustus 2025, sementara produktivitas tenaga kerja meningkat menjadi 81,90 persen, atau naik 2,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi investasi, realisasi investasi hingga triwulan III tahun 2025 tumbuh 10,51 persen atau mencapai Rp42,37 triliun. Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat 36,46 persen menjadi Rp20,09 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) naik 12,43 persen menjadi Rp22,46 triliun.

Sektor industri kimia dan farmasi tercatat sebagai penyumbang investasi terbesar dengan nilai Rp2,55 triliun, disusul industri makanan sebesar Rp2,08 triliun, serta sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp1,30 triliun. Singapura menjadi investor terbesar dengan kontribusi 63,44 persen, diikuti Inggris dan Malaysia.

“Hal ini menegaskan bahwa Sumatera Utara dipandang sebagai daerah investasi yang aman, kompetitif, dan menjanjikan,” ujar Surya.

Untuk mendukung konektivitas dan optimalisasi potensi daerah, Pemerintah Provinsi Sumut terus mendorong pembangunan infrastruktur, termasuk pengembangan jalan tol lintas Sumatera, peningkatan kapasitas pelabuhan dan bandara, serta penguatan kawasan ekonomi dan pariwisata.

Provinsi Sumatera Utara juga memiliki sejumlah kawasan strategis nasional, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Kawasan Industri Medan, yang diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan regional serta meningkatkan kerja sama produksi dan distribusi pangan.

Selain itu, pemerintah daerah menyiapkan pengembangan kawasan ekonomi baru berbasis komoditas unggulan daerah agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi juga merata hingga ke pedesaan.

Program tersebut mencakup pengembangan kawasan pertanian unggulan, perkebunan bernilai ekspor, peternakan terintegrasi berbasis zero waste, perikanan tangkap dan budidaya hulu-hilir, serta pembangunan kawasan industri strategis Sumatera Utara secara terarah dan berkelanjutan. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |