
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
TANGSEL (Waspada.id): Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan The 4th International Conference on Multidisciplinary Academic Studies (ICoMUS 2025). Kegiatan tahunan ini berlangsung di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Kamis (16/10/2025) dan diikuti sebanyak 350 peserta secara hybrid. Tema yang diangkat adalah ‘Collaborative Research and Global Mobility: Foundations of Future Research Excellence’.
“Kegiatan ini bertujuan mendorong pengembangan riset di tingkat global,” ujar Rektor UT, Prof Ali Muktiyanto, dalam sambutannya.
Ditambahkan Rektor UT, ICoMUS 2025 merupakan agenda tahunan UT dan merupakan salah satu forum penting bagi para peneliti untuk mendiseminasikan berbagai hasil penelitian dari berbagai bidang keahlian dan pengalaman internasional. Di sisi lain, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kualitas publikasi untuk memenuhi indikator kinerja utama (IKU) universitas.
“Sebagai institusi pendidikan tinggi, UT meyakini bahwa kualitas penelitian tidak hanya diukur dari kedalaman analisis ilmiahnya, tetapi juga dari sejauh mana penelitian tersebut memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia,” imbuh Ali.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UT, Prof Dewi Padmo mengatakan, ICoMUS 2025 ini juga mengundang dosen, mahasiswa, serta masyarakat umum untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka sebagai upaya mendorong keunggulan dalam menangani berbagai isu nasional, khususnya di bidang penelitian ilmiah. Riset mutlidisiplin ilmu menjadi sebuah keniscayaan.
“Kompleksitas tantangan yang dihadapi dunia saat ini menuntut keterlibatan berbagai disiplin ilmu dan kolaborasi lintas batas, baik domestik maupun internasional,” ujar Dewi.
Dengan bekerja sama, lanjutnya, para peneliti dapat mengintegrasikan beragam perspektif untuk memberikan solusi yang lebih komprehensif terhadap permasalahan yang kompleks. Misalnya, mengatasi perubahan iklim membutuhkan pendekatan dari ilmu lingkungan, ilmu sosial, ekonomi, dan teknologi untuk menemukan solusi berkelanjutan.
“Sinergi ini membentuk fondasi pendekatan multidisiplin dalam penelitian,” tambah Dewi.
Konferensi ini menghadirkan Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., Rektor IPB University sebagai Keynote Speaker, serta Panel Speakers yang berasal dari berbagai kalangan akademisi baik dari dalam dan luar negeri (Australia dan Malaysia) serta kalangan pemerintah guna berbagi pengetahuan, pengalaman, serta semangat dan inspirasi mereka dalam memajukan penelitian.
Panel speaker yang hadir antaranya adalah Prof. Dr. Jesmond Sammut, UNSW, Sydney (Australia), Prof. Dr. Yusniza Binti Kamarulzaman, University Of Malaya (Malaysia), dan Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.