Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara periode 2020–2025, Musa Rajekshah. Waspada.id/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara periode 2020–2025, Musa Rajekshah alias Ijeck membantah pernyataan Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyoal telah menjalin komunikasi dengannya terkait dinamika internal partai.
Dalam hal ini, Ahmad Doli Kurnia Tandjung ditunjuk oleh DPP untuk melaksanakan tugas sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut
Ijeck menilai pernyataan tersebut berpotensi menyesatkan publik. Menurutnya, sejak Doli ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut, tidak pernah ada pembicaraan apapun dengannya, baik itu terkait kepengurusan ataupun persiapan Musyawarah Daerah (Musda) XI.
“Saya tidak pernah ada komunikasi dengan Doli setelah dia menjabat sebagai Plt Ketua Golkar Sumut. Apalagi soal pembahasan Musda atau kepengurusan. Itu tidak pernah terjadi,” ujar Ijeck, Jumat (26/12).
Kemudian, Ijeck juga menanggapi pernyataan Doli terkait adanya kader tidak terakomodir selama ia memimpin. Ia menilai tudingan tersebut tidak mendasar.
“Sebenarnya yang mana yang tidak terakomodir? Jumlah pengurus DPD Golkar Sumut periode saya mencapai sekitar 200 orang dan itu yang terbanyak,” katanya.
Ia menegaskan, justru selama periode kepemimpinannya, jumlah kader Golkar Sumut meningkat signifikan.
Berdasarkan data internal, jumlah kader yang pada 2017 tercatat 44.407 orang meningkat menjadi 241.273 orang pada 2023.
“Apakah sebanyak itu semuanya harus diakomodir dalam struktur? Itu tidak mungkin secara organisasi,” tegasnya.
Ijeck juga membantah adanya dinamika konflik internal seperti yang disampaikan Doli. Ia menyebut soliditas kader selama lima tahun terakhir relatif terjaga.
“Selama saya memimpin tidak pernah ada kader yang bertengkar atau pecah. Kami justru menjaga nama baik partai, bukan membuat opini yang tidak benar,” ujarnya.
Walaupun demikian, Ijeck menegaskan telah menerima keputusan DPP Golkar terkait penunjukan Plt Ketua DPD Golkar Sumut. Namun ia merasa perlu memberi klarifikasi agar publik tidak salah menilai kondisi partai.
“Saya terima keputusan DPP dengan lapang dada. Tapi penting saya sampaikan bahwa Golkar Sumut tidak dalam kondisi darurat. Hanya berbeda pandangan mengenai cara menjaga soliditas,” kata Wakil Gubernur Sumut 2018–2023 itu.
Ijeck juga menyinggung capaian Golkar Sumut pada Pemilu Legislatif 2024. Di bawah kepemimpinannya, suara Golkar Sumut mencapai 1.377.466 suara. Jumlah kursi DPR RI dari dapil Sumut meningkat dari 4 menjadi 8, DPRD Sumut dari 15 menjadi 22 kursi, serta kursi DPRD kabupaten/kota naik dari 184 menjadi 208.
Pada Pilkada 2024, Golkar Sumut juga mengklaim berhasil melampaui target DPP, yakni meraih sekitar 64 persen kemenangan dari target 60 persen. Selain itu, Golkar Sumut turut all out mendukung kemenangan pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Dengan berbagai capaian tersebut, Ijeck menegaskan bahwa narasi ketidakakomodiran dan kegaduhan internal tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Kader Golkar Sumut itu banyak dan tetap solid. Jangan menciptakan kesan bahwa partai sedang bermasalah,” tutupnya. (id16)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































