Disambar Petir, Dua Buruh Tani Meninggal Dunia

2 months ago 19
HeadlinesSumut

9 Agustus 20259 Agustus 2025

Disambar Petir, Dua Buruh Tani Meninggal Dunia Dua korban disambar petir, Janner Siregar dan Marusaha Siregar, Warga Desa Lobutolong Habinsaran disemayamkan di rumah duka. Waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

DOLOKSANGGUL (Waspada.id): Dua orang buruh tani dilaporkan meninggal dunia setelah disambar petir di area persawahan Dusun I, Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan, Kab. Humbang Hasunsutan (Humbahas), Sabtu (9/8/2025) sekitar Pukul 15:30 WIB.

Korban petir itu, Janner Siregar, 62, dan Marusaha Siregar, 50. Keduanya Warga Dusun IV, Desa Lobutolong Habinsaran, Kec. Paranginan, Kab.Humbahas, Sumatera Utara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty melalui Kapolsek Lintongnihuta, AKP TLP Marbun kepada Waspada.id mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama rekannya Rianto Sianturi, 32, Jamintan Siburian, 50, Zorkom Sihombing, 50, dan Hotma Siburian, 60, sedang menggarap sawah Jabattas Sianturi.

“Saat hujan turun, penggarap sawah ini berteduh di saung tani. Niat hati menunggu hujan reda, tiba-tiba petir menyambar disertai gemuruh menggelegar. Spontan, Janner dan Marusaha tidak sadarkan diri sehingga dilarikan ke Puskesmas Paranginan, yang kemudian dirujuk ke RS Santa Lucia Siborongborong,” jelasnya.

Lanjut kapolsek, saat dilakukan pemeriksaan di RS Santa Lucia, kedua korban dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazah korban dibawa pulang dan disemayamkan di rumah duka Dusun IV, Desa Lobutolong Habinsaran, Kec. Paranginan.

Kepala Desa Lobutolong Habinsaran, Suparna Gianto Sianturi dikonfirmasi melalui selulernya, mengakui dua warganya meninggal dunia karena disambar petir. Saat ini, masing-masing korban masih disemayamkan di rumah duka sembari menunggu kesepakatan dari pihak keluarga untuk pemakaman.

Ditambahkan, bahwa kedua korban merupakan warga ekonomi lemah, sehingga kerap menjadi buruh tani yang mengharapkan upah hingga ke desa tetangga.

Dijelaskan, bahwa Alm. Marusaha meninggalkan dua orang anak yang sedang duduk di bangku SD dan SMP. Sebelum meninggal dunia, Marusaha sudah ditinggal pergi oleh sang istri. “Kejadian ini sangat memilukan khususnya kepada anak yang ditinggal Almarhum. Mudah-mudahan orang-orang baik terketuk hatinya untuk memberi bantuan sehingga kedua anak Marusaha bisa menyelesaikan sekolahnya,” kata Suparna.

Selanjutnya sambung Suparna, Alm. Janner Siregar meninggalkan satu istri dan empat anak, satu menantu. Meskipun anak yang ditinggalkan sudah tidak lagi duduk di bangku sekolah, namun kehidupan keluarga yang ditinggal Janner ini terbilang pas-pasan. Sehingga mereka harus banting tulang untuk kebutuhan sehari-hari. (id62/id63)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |