Demo Masih Panas! Potret IHSG Anjlok Parah

4 hours ago 2
CNBC Indonesia Market Foto Market

FOTO

CNBC Indonesia/Faisal Rahman, CNBC Indonesia

01 September 2025 11:30

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan dibuka ambruk hingga 2,69% atau turun 210,39 poin ke 7.620,10 pada pembukaan perdagangan menyusul aksi demo yang telah berlangsung sejak pekan lalu. Selang beberapa menit setelah pembukaan IHSG terkoreksi semakin dalam atau anjlok hingga 3,51%. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Nilai transaksi saham pagi ini tercatat mencapai Rp 970,79 miliar yang melibatkan 954 juta saham dalam 76.012 kali transaksi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Nyaris seluruh saham bergerak di zona merah dengan hanya sebanyak 12 saham menguat, 580 melemah dan 44 lainnya tidak bergerak atau stagnan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pagi ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengundang para jurnalis untuk bertemu dengan manajemen BEI di tengah aksi demonstrasi hari ini, Senin, 1 September 2025. BEI menegaskan perdagangan bursa tetap dibuka dan berjalan seperti biasa. Agenda ini rencananya juga menghadirkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, perwakilan Bank Indonesia, dan perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap solid. Dia menegaskan pemerintah memahami fundamental ini penting bagi investor pasar modal. Dia memastikan fundamental ketahanan ekonomi Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada kuartal II-2025. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sementara itu, Indonesia bersiap menghadapi dampak buruk dari kerusuhan hingga penjarahan yang berlangsung pekan lalu. Kekhawatiran juga membayangi perdagangan hari ini di tengah seruan aksi demo pada 1-5 September 2025. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kekhawatiran mengenai aksi yang lebih buruk lagi dalam demo lanjutan pekan ini mulai dari 1 hingga 5 September 2025, dapat mendorong larinya aliran dana asing terutama di pasar saham. Aksi unjuk rasa serentak dijadwalkan sejumlah elemen masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia pada Senin 1 September 2025. Selain demo, terdapat rilis data ekonomi yang akan menentukan arah bursa saham hingga rupiah, salah satunya Indeks Manufaktur PMI Indonesia. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

S&P Global akan merilis Data Purchasing Managers' Index (PMI) periode Agustus 2025. Sebelumnya, aktivitas manufaktur Indonesia masih terkontraksi pada Juli 2025. Artinya PMI sudah terkontraksi selama empat bulan beruntun. Sebelumnya, PMI sudah terkontraksi sebesar 46,7 di April, kemudian 47,4 di Mei, berlanjut di Juni (46,9), dan Juli (49,2). PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |