
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BANDA ACEH (Waspada.id): Dayah Darul Quran Aceh (DQA) menggelar seminar parenting bagi orang tua santri tingkat SMP dengan tema “Komunikasi Efektif Orang Tua terhadap Gen Z” di komplek dayah tersebut, Minggu (21/9/2025).
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman sekaligus pengalaman kepada orang tua tentang pentingnya pola komunikasi yang relevan dengan perkembangan teknologi dan budaya saat ini.
Acara turut dihadiri Ketua Nazhir Wakaf Haroen Aly Tgk. H. Irawan Abdullah, MM, Direktur DQA Ustaz Hajarul Akbar, MA, pimpinan dan dewan guru, serta seluruh orang tua santri. Narasumber yang hadir di antaranya Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry sekaligus Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly, Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA, dan pakar antropologi Islam yang juga Dekan Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry, Prof. Kamaruzzaman Bustaman Ahmad, M.Sh., Ph.D.
Dalam sambutannya, Direktur DQA Ustazd Hajarul Akbar, MA menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar parenting tersebut dan menegaskan akan menjadikannya agenda tahunan.
“Pola pendidikan di pesantren perlu kolaborasi dan keikutsertaan orang tua. Juga dibutuhkan ikhtiar, doa, dan kesabaran agar proses pendidikan anak-anak di DQA dapat berkembang dengan baik,” ujarnya.
Prof. Kamaruzzaman dalam paparannya menekankan, pentingnya pemahaman orang tua terhadap tantangan generasi Z yang tumbuh di tengah derasnya arus teknologi.
“Orang tua perlu menguatkan pola komunikasi dengan mengganti waktu bermain gadget menjadi quality time bersama anak. Interaksi sehari-hari sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan teknologi dan pergaulan bebas,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA menegaskan, bahwa menjaga dan mendidik anak bukan hanya tugas pesantren, melainkan juga tanggung jawab orang tua.
“Maka penting adanya kolaborasi antara pihak dayah dan orang tua, sehingga pendidikan di pesantren dapat dilanjutkan dan diamalkan di rumah,” ujarnya.
Ia menambahkan, orang tua harus menjadi figur teman diskusi bagi anak, meluangkan waktu bersama, serta tetap berperan aktif meski secara fisik anak berada di pesantren.
Salah seorang perwakilan wali santri, Mukhzan, S.H., M.H. yang bertugas di Kejati Aceh, mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Melalui parenting ini, kita belajar bagaimana mendidik dan berinteraksi dengan anak sehingga lahir generasi yang cerdas, kreatif, serta shalih dan shalihah. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara pihak dayah dengan keluarga besar para orang tua santri,” pungkasnya.(id66)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.