Ukuran Font
Kecil Besar
14px
Saat TNI bubarkan kelompok pembawa bendera GAM melakukan aksi di tengah jalan, seorang pria bawa senjata api pistol dan rencong diamankan
LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Pimpinan TNI Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran dengan tegas melarang dan membuarkan sekelompok pembawa bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Selaku putra Aceh, Danrem Ali Imran bersama anggotanya mendatangi sekelompok yang sedang melakukan aksi di jalan nasional lintas Banda Aceh – Medan, tepatnya, Simpang Kandang, Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Sambil memegang simbol GAM di sisi kanan jalan, kelompok ini meneriakkan “Merdeka”. Terlihat kondisi arus lalu lintas sedikit macet, dan menganggu aktivitas pengguna jalan akibat terganggu aksi tersebut. Walaupun situasi sempat tegang, namun aksi tersebut berhasil dibubarkan.
Lucuti Bendera GAM
Di bawah kendali pimpinan Perwira TNI Kopassus Anak Aceh itu, spanduk maupun kain umbul-umbul serupa bekas bendera GAM tersebut dengan sukarela mereka berikan. Aksi sekelompok puluhan orang tersebut tak lama berhasil reda dan membubarkan diri.
Cara luar biasa dalam pembubaran aksi oleh TNI. Pasukan TNI yang dipimpin Danrem putra Aceh itu tidak melakukan kekerasan, tetapi dengan cara persuasif, bahkan masyarakat sekitar mendukung apa yang dilakukan Danrem bersama prajurit TNI dinilai sudah benar.
Diduga Provokator Bawa Senjata Api Pistol dan Pisau Rencong
Di tengah pembubaran aksi, TNI berhasil mengamankan seorang pria dari kelompok tersebut membawa tas yang ternyata berisikan sebuah senjata tajam dan senjata api pistol yang ditemukan di dalam tas.
Sebelum diamankan, seorang pria pemilik senjata mematikan itu, diduga sebagai provokator. Dia sempat mengiring anarkis kelompok tersebut dengan menerikan untuk melawan. Namun saat didekati prajurit TNI untuk menghentikan, pria tersebut berusaha menghindar Kabur.
Namun, seketika seorang warga setempat menahan pria tersebut hingga diamankan personel TNI. Saat diperiksa tas yang dikalungkan di dadanya, terdapat satu pucuk senjata api jenis pistol, dan senjata tajam pisau rencong. Pelaku beserta barang bukti senjata berbahaya itu langsung diserahkan oleh TNI kepada pihak kepolisian yang saat itu turut hadir di lokasi.

Masyarakat sebut kelompok tersebut bukan orang setempat.
Setelah kejadian sekitar satu jam, situasi kembali normal. Arus lalu lintas kendaraan berjalan normal. Namun Masyarakat setempat mengaku, bahwa kelompok tersebut bukan orang daerah setempat. Bahkan warga pun tidak begitu mengenali.
Seorang warga setempat, wanita paruh baya mengaku geram atas kejadian ini. “Saya tidak suka apa yang mereka buat. Di sini kita sedang dilanda bencana,” ungkapnya.(rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































