
ACEH UTARA (Waspada) : Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran menyebutkan, kehadiran TNI AD dapat membawa perubahan, melalui peran Pembinaan Teritorial atau Binter dapat mewujudkan para santri di Aceh yang mandiri sebagai pondasi bangsa masa depan.
Harapannya itu diungkapkannya, ditengah kunjungan ke Dayah Darul Ijabah Ratu Nahrisyah berada di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Gedung Samudera Pase, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Kamis (17/4). Kehadiran Danrem meninjau pelaksanaan karya bakti puluhan prajurit TNI bersama warga dan pramuka.
Dikatakan Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, Dia menginginkan para santri biar lebih fokus dalam belajar, kedepan anak dayah itu mandiri mungkin ada UMKM, dari pihak dayah mintanya pelihara kambing. Dimasa ini, itu sangat bagus, karena di TNI AD bergembala atau berternak itu bagian dari ketahanan pangan.
“Mohon maaf, saya juga putra asli Aceh, saya turut perihatin, karena selama ini identik santri dayah sering minta apa itu sumbang-sumbangan, kita rubah menjadi UMKM, saya pun mau nanti disini ikut ternak kambing bersama anak dayah,” sebutnya.
Danrem mengaku, walaupun sudah lama Tentara, tapi urusan dasar agama tau.
“Saya juga orang Aceh, lahir dan besar di aceh, saya juga ngaji dulu, kena pukul juga pakai bambu di kejar sama ustad, jadi selama saya menjabat disini akan berusaha membangun, seperti membuat sumbur bor di Dayah-dayah,” katanya.
“Kondisi dayah ini, airnya itu kurang bagus, bayangkan disitu ada santri ratusan, mereka tergantung sama air yang ada di bak kolam itu, kemudian airnya kuning, disitu dia mandi, disitu dia nyuci, disitu dia masak, akhirnya, maaf! Ada yang kena penyakit kulit, gatal-gatal, padahal kebersihan itu sebagian daripada Iman, termasuk kamar mandi belum ada sanyo, nanti akan saya bantu sanyo,” bebernya.
Danrem mengatakan, dengan kehadiran TNI AD, diharapkan kedepan dayah yang ada di Aceh bisa fokus belajar sambil usaha mandiri. “Mereka disini santri para penerus bangsa, diharapkan ada yang masuk tantara, karena sudah banyak yang jadi tantara, dari Caba Santri, jadi biar kedepan di militer ini ada ulama-ulama juga sebagai ujung tombak pertahanan negara,” harapnya.
Danrem menguraikan, dengan upaya TNI AD melalui menyembara satuan jajarannya, bertujuan memberikan motivasi semangat prajurit TNI dalam meningkatkan pembinaan teritorial wilayah, diharapkan kegiatan ini terus berlanjut dalam memajukan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Sebenarnya ini sudah kegiatan rutinitas satuan teritorial, saya itu fokus pembangunan Sumur Bor, termasuk melestarikan berbagai situs sejarah, seperti makam Pahlawan Nasional Cut Meutia. Mungkin kalua ada yang nanya, ngapain rawat makam itu di tengah hutan belantara, padahal itu nenek kita, pejuang kita melawan Belanda, makam-makam di tempat lain jadi situs sejarah megah, sementara kita, tidak dipedulikan, apapun itu, kita harus menghargai jasa pahlawan,” tutupnya.
Selain puluhan prajurit TNI, dalam karya bakti turut dihadiri antara lain, Kasrem 011/LW Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, para Kasi dan Pasi Korem 011/LW, Camat Samudera Ilyass, Kepala Desa beserta masyarakat Kuta Krueng, dan adik pramuka yang hadir.(*)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.