
BEKASI (Waspada): Seorang pemuda asal Kabupaten Bekasi bernama Febby Febriadi, 27, menceritakan pengalaman pahitnya selama bekerja sebagai admin situs judi online (judol) di Kamboja.
Selama menjadi admin judol dalam rentang waktu April hingga November 2024, rasa kemanusiaan dan mentalnya diuji ketika melihat rekannya tewas disiksa seorang algojo asal Indonesia. Ia melihat dengan mata telanjang saat rekannya menghembuskan nyawa terakhirnya akibat disetrum hingga dipukul di ruangan khusus selama tiga hari berturut-turut.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Korban disiksa karena tak memenuhi target untuk mencatatkan 100 transaksi bagi warga Indonesia bermain judol di situsnya. “Teman mati karena disetrum, enggak dikasih makan. Penyiksaan di ruangan tertutup gitu,” kata Febby kepada wartawan, Jumat (18/4/2025). Kematian rekannya membuatnya depresi.
Hal sama juga dialami sesama admin judol. Mereka tak menyangka betapa berisikonya bekerja di Kamboja. “Melihat teman sampai mati itu bikin mental semua (teman) hancur,” ungkap Febby.
Setelah kematian itu, tebersit di benak Febby untuk segera pulang ke Tanah Air. Ia tak ingin mengalami nasib yang sama seperti sahabatnya mati disiksa di tangan algojo situs judol. Namun, ia tak bisa melenggang angkat kaki begitu saja dari Kamboja.
Ia harus membayar penalti senilai Rp23 juta kepada perusahaan jika hendak pulang ke Indonesia sebelum masa setahun kontraknya rampung. “Tebusan gue pribadi itu sampai Rp23 juta. Itu bayar ke perusahaan, cash. Karena dari Rp23 juta itu dihitung dari biaya transport goa berangkat, pembuatan paspor, sama jalur VIP segala macem,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, mental Febby kian digerus. Akhirnya, ia pun angkat tangan. Ia tak ingin berlama-lama di Kamboja. Pada November 2024, ia memutuskan menyerahkan uang Rp23 juta ke perusahaan demi bisa pulang ke Tanah. Ia memilih membayar penalti ketimbang bertahan lama di sana. Begitu uang diterima, pihak perusahaan langsung mengizinkannya pulang.
Asa yang dinantikannya sejak lama pun datang untuk bisa kembali menginjakkan kaki di Bumi Pertiwi. “Tapi gue balik dari Kamboja pun langsung ke psikiater karena gue ngerasa kayak mental gue benar-benar hancur banget gitu. Ketemu orang pun gue sekarang takut,” imbuh dia.***
Sumber Kompas.com
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.