
MADRID (Waspada): Gelandang Jude Bellingham dan entrenador Carlo Ancelotti mengklaim bahwa Real Madrid memiliki mentalitas berbeda saat menghadapi pertandingan besar.
Bukti teraktualnya pada laga leg2 babak 16 besar Liga Champions, Rabu (Kamis WIB), saat Madrid menyingkirkan Atletico Madrid melalui drama adu penalti dengan skor 4-2 untuk melaju ke perempatfinal Liga Champions.
“Itulah yang terkadang dibutuhkan, momen ketenangan dan kepiawaian. Bukan selalu soal kualitas luar biasa yang sering Anda lihat dari kami,” beber Bellingham di laman Los Blancos, Kamis (13/3).
“Kami memiliki perbedaan mental saat menghadapi duel seperti ini. Kami tahu ada cara tertentu untuk memenangkan laga, kami sangat baik dalam hal itu dan malam ini adalah buktinya,” tegas bintang muda Inggris tersebut.
Dalam laga yang berlangsung di Wanda Metropolitano itu, El Real harus mengakui keunggulan tuan rumah Atletico dengan skor 0-1 akibat gol cepat Conor Gallagher saat duel baru berjalan semenit.
Hasil itu membuat agregat menjadi imbang 2-2 dan memaksa pertandingan berlanjut ke adu penalti. Meski tidak tampil dalam performa terbaiknya, sang juara bertahan kembali menunjukkan mental juaranya sekaligus menjaga asa meraih trofinya yang ke-16 di Liga Champions.
“Ini pertandingan yang sulit, seperti biasanya melawan Atleti. Duel berjalan ketat dan seimbang. Tapi untuk punya jalan pertandingan yang berbeda dari itu melawan Atleti, tentu sangat sulit,” ucap Ancelotti.
“Mereka bekerja keras, mengambil posisi bertahan yang bagus dan mereka saling membantu satu sama lain. Kami punya sejumlah kesempatan untuk mengambil kontrol, tapi itu cuma untuk meloloskan diri saja,” ujarnya lagi.
Sebelumnya Madrid tampil luar biasa mengalahkan Manchester City 6-3 secara agregat di babak playoff untuk mencapai fase gugur. Tetapi menghadapi El Atleti di kandangnya sendiri menjadi tantangan berbeda.
Real yang menang 2-1 pada leg1 pekan lalu di Stadion Santiago Bernabeu, bahkan dikejutkan dengan gol cepat Gallagher yang menyamakan agregat sejak menit pertama. Namun di bawah tekanan Antoine Griezmann dan kawan-kawan, tim tamu mampu bertahan hingga akhir waktu normal dan perpanjangan waktu.
Keberuntungan akhirnya berpihak kepada Madrid saat eksekutor ketiga Atletico, Julian Alvarez, mengalami momen sial dalam adu penalti. Tendangan pemain Argentina itu masuk ke gawang kiper Thibaut Courtois, namun dianulir karena Alvarez terpeleset dan menyentuh bola dua kali sebelum masuk ke gawang.
Algojo keempat Atleti, Marcos Llorente, pun gagal membobol gawang Los Blancos. Hanya Alexander Sorloth dan Angel Correa saja yang sukses membobol gawang Courtois.
Sebaliknya di kubu El Real, hanya Lucas Vazquez saja yang gagal menaklukkan kiper Jan Oblak. Kylian Mbappe, Bellingham, Federico Valverde dan Antonio Rudiger, semuanya berhasil menjaringkan bola ke gawang Los Rojiblancos.
“Situasi undian hari ini kami memilih gambar kepala dan menang. Tapi Atleti tersingkir dari kompetisi ini dengan kepala tegak, itu tak diragukan lagi,” kata Ancelotti.
Real yang tertinggal lewat gol Gallagher, sebenarnya berpeluang menyamakan kedudukan menit 70 dengan mendapatkan hadiah penalti setelah Mbappe dilanggar Clement Lenglet di kotak terlarang Atletico. Tapi Vinicius Junior yang maju sebagai eksekutor, bola tendangannya melambung di atas gawang Oblak.
“Saya rasa kami memainkan laga yang bagus, kami bersaing dengan luar biasa. Kami bisa saja menambah gol di skor pada moment apapun. Saya bangga dengan para pemain kami,” jelas Diego Simeone, pelatih Atletico asal Argentina.
“Saya bangga karena kami bersaing dengan cara yang patut dicontoh. Kami memang tidak berhasil mengalahkan Real Madrid di Liga Champions, tapi mereka selalu kesulitan setiap kali melawan kami,” klaim Simeone. (m08/fe/uefa)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.