Bisakah Seseorang Bertahan Hidup dengan Jantung Bocor? Ini Kata Dokter

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi jantung bocor bisa terjadi pada siapa saja. Hal ini terjadi ketika katup pada jantung terdapat kelainan dan adanya lubang pada sekat jantung.

Pada orang dewasa, jantung bocor lebih sering terjadi karena salah satu katup tidak dapat tertutup atau berfungsi dengan baik. Sedangkan pada anak-anak atau bayi, kasus jantung bocor bisa disebabkan karena lubang antara dinding di ruang kiri dan kanan jantung tidak tertutup sempurna sebagaimana mestinya, walaupun ada juga anak-anak yang memiliki gangguan pada katup jantung.

Penyakit ini pun menimbulkan kekhawatiran apakah seseorang bisa bertahan hidup dengan kondisi jantung bocor?

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Oktavia Lilyasari, Sp.JP (K) mengatakan orang yang mengalami jantung bocor dapat hidup dengan normal. Hanya saja akan ada gangguan kesehatan minor hingga serius yang mereka alami.

"Bisa saja manusia dengan jantung bocor bertahan hingga dewasa. Hanya saja, ini akan menimbulkan suatu bermasalah dikemudian hari. Akan timbul penyulit atau komplikasi," kata dr. Oktavia Lilyasari dalam akun Instagram PJN Harapan Kita, Rabu (9/7/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa keseriusan pada jantung bocor bergantung pada seberapa banyak gangguan yang terjadi pada aliran darah dari dan menuju jantung. Observasi secara berkelanjutan diperlukan untuk memonitor kondisi kesehatan orang yang memiliki masalah kebocoran katup jantung.

Adapun tanda-tanda jantung bocor yang sering dirasakan orang dewasa yakni mudah lelah, sesak napas, nyeri dada, pembengkakan pada organ tubuh seperti perut dan kaki.

Untuk bisa diketahui apakah bisa diobati atau tidak perlu adanya beberapa pemeriksaan. Ini mulai dari dasar seperti Ekokardiografi.

Menurut Oktavia pada jantung yang bocor itu sering timbul masalah utama adalah hipertensi pulmonal atau peningkatan di pembuluh darah paru-parunya.
Sehingga perlu adanya tambahan pemeriksaan diagnostik lain seperti Cardiac Katerisasi, yakni untuk melihat apakah peningkatan paru-paru ini sudah sampai merusak parenkim dari paru-paru tersebut.

"Hingga pada kondisi di mana kita sebut Eisenmenger itu merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa lagi melakukan reparasi. Segera konsultasikan agar dilakukan pemeriksaan yang tepat," paparnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Warga Jakarta, Begini Cara Menghindari Kematian Akibat Polusi Udara

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |