PERAHU karet Marinir membantu proses evakuasi warga saat terjadi musibah banjir beberapa hari lalu di daerah Besitang. Waspada.id/Asrirrais
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BESITANG (Waspada.id): Upaya pertolongan yang tidak maksimal dari Tim SAR pada saat terjadi musibah banjir besar di Besitang terus menjadi perbincangan miring di tengah-tengah masyarakat.
Pengakuan sejumlah remaja yang hanyut terbawa arus saat terjadi banjir pada hari kedua bencana, Kamis (27/11), membuktikan bahwa petugas yang diharap untuk membantu proses evakuasi, malah terkesan membiarkan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Merespon banyaknya kecamatan masyarakat karena tak maksimalnya fungsi Tim SAR, Lurah Bukit Kubu, Rahmatsyah, secara belak-belakan melakukan speak up terkait kinerja SAR atau Basarnas yang dirasakan tidak maksimal.
Lurah Bukit Kubu, Rahmatsyah, yang saat itu bersama Kepling X Sei. Meran, Rusli, kepada waspada.id, Senin (1/12), menyampaikan pengalamannya ketika berhadapan dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas).
Rahmatsyah mengatakan, saat hari kedua banjir, ia bersama seorang personil TNI bertemu dengan perahu karet milik petugas Basarnas. Saat itu, katanya, petugas ada membawa logistik bantuan yang ia kira buat masyarakat.
Sangat lurah bertanya, ini bantuan untuk masyarakat ya? Tapi, salah seorang petugas perempuan yang memakai seragam Basarnas langsung menjawab, “bukan, ini buat keluarga”. Petugas tersebut, lanjut lurah, tidak menyebut secara spesifik siapa keluarga yang ia maksud.
Dikatakan, saat terjadi banjir ada sejumlah perahu karet yang diturunkan Basarnas, namun tidak beroperasi secara maksimal. Ia mengatakan, perahu karet Basarnas tidak mobile karena ada yang dikatakan rusak dan ada yang kehabisan bahan bakar minyak.
Sementara itu, kata lurah, perahu karet milik personil Brimob hanya terlihat stand by di kawasan Bukitmas dan tidak bergerak luas memasuki daerah yang terdampak parah. “Personil itu beralasan belum ada perintah,” kata Rahmat.
Ironis, misi petugas Search and Rescue yang harusnya mulia untuk melakukan pencarian, menolong dan menyelematkan jiwa manusia yang hilang atau sedang menghadapi bahaya dalam bencana, tidak berjalan maksimal.
Malah, perahu-perahu tradisonal milik para nelayan yang lebih banyak memberikan kontribusi melakukan misi kemanusiaan membantu menyelamatkan warga, baik yang hanyut, maupun membantu proses evakuasi. (id24)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































