“Perlu diketahui, tidak semua daerah mau saya kunjungi. Dan, Aceh Utara salah satu kabupaten paling berpotensi untuk dibangun Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda Baru di Provinsi Aceh.”
KALIMAT itu disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Prof. Stella Christie, Ph.D, Kamis (19/9) siang, pada saat memberikan kata sambutan di lokasi rencana pembangunan SMA Unggul Garuda Baru di Gampong Buket Seuntang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Di atas bukit Gampong (desa) Buket Seuntang dan di hadapan Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos.,M.Pd serta di hadapan seluruh tamu undangan, Stella menyampaikan pesan Presiden Prabowo Sobianto.
Kata Stella, bagi 3 juta anak di Indonesia yang belum bisa bersekolah akan bersekolah di Sekolah Rakyat. Untuk mereka, apapun latar belakangnya, apa itu anak miskin dan dari berbagai lapisan lainnya di berbagai daerah yang dinilai sangat berprestasi dapat bersekeolah di SMA Unggul Garuda Baru. Sehingga itu menjadi sesuatu yang berkesinambungan.
Karena itu, kata Stella, dirinya hadir langsung di tiga lokasi calon pembangunan SMA Unggul Garuda Baru di Kabupaten Aceh Utara. Dan kata dia lagi, di setiap calon lokasi pembangunan SMA Garuda Baru dirinya hadir secara langsung. Ke SMA Unggul Garuda Transpormasi juga begitu.

“Saya memberikan apresiasi kepada Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil. Karena agar para warga juga mengetahui bahwa untuk bisa datang ke lokasi pun ini melalui pemilihan. Jadi, kita buka untuk seluruh Indonesia, seperti kontes kecantikan sebenarnya lewat Kementerian Dalam Negeri. Lalu kita mintakan data-data terlengkap. lalu, setiap daerah boleh memasukkan data-data tersebut. Lalu, data-data tersebut dinilai oleh tim juri berdasarkan rubrik dan transparan. Setelah dinilai dan dirangking, barulah tim saya hadir ke Aceh Utara ini. Setelah itu dinilai lagi, baru dianggap daerah ini berpotensi dan akhirnya saya datang meninjau langsung lokasinya,” kata Prof. Stella Christie, Ph.D yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Kemudian, di ujung sambutannya, Prof. Stella mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah yang telah menyiapkan dengan sebaik-baiknya. Kemudian Stella memohon doa restu dan dukungan agar pekerjaan kemneterian berjalan dengan mudah.

Setelah menutup, kata sambutan, Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin yang diikuti oleh seluruh tamu undangan, mengajak Prof Stella untuk melihat langsung calon lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda Baru di Buket Seuntang.
“Mohon kepada pak bupati, lokasi ini jangan diapa-apain dulu. Biarkan, lokasi ini menjadi seperti ini. Baik sebelum maupun setelah ditetapkan sebagai lokasi pembangunan SMA Garuda Baru di sini,” pinta Prof Stellah.
Selanjutnya, Bupati Aceh Utara, mengajak Wamen Dikti Saintek tersebut untuk melihat keseluruhan areal seluas 21 Ha di Gampong Buket Seuntang tersebut dengan menggunakan mobil. Suasana gampong tersebut terlihat cukup rimbun dan berbukit dengan lanskap pepohonan dari sawah dan kebun kelapa sawit yang membentang di kaki perbukitan yang menjulang, menciptakan pemandangan yang menenangkan dan udara yang segar.
Setelah menempuh perjalanan kurang dari 1 Km, Prof. Stella turun dari mobil diikuti oleh rombongan untuk mendaki bukit kecil. Di atas bukit tersebut, Wamen Dikti Saintek itu, melihat-lihat dan menikmati suasana alam yang damai, jauh dari hiruk pikuk kota. Di atas bukit tersebut, juga terdapat beberapa bangunan yang telah dibangun belasan tahun lalu, tapi masih memiliki kondisi yang cukup bagus. Itu artinya, lahan tersebut memiliki tekstur tanah yang padat. “Pastinya, di sini tidak terjadi banjir ya,” kata Prof. Stella.
Tidak berapa lama kemudian, Wamen Dikti Santek dan rombongan bergerak menuju calon lokasi ke dua, di Gampong Trieng Matang Ubi, Kecamatan Lhoksukon. Sampai di lokasi tersebut. Lokasi ke dua ini memiliki luas lahan lebih dari 100 ha. Di lokasi ini, Prof. Stella hanya melihat dan membaca peta lokasi.
Perjalanan dilanjutkan ke Gampong Parang Sikureung, Kecamatan Matang Kuli untuk makan siang di Rumah Makan Seumilang. Di situ, Prof. Stella menimati hidangan masakan khas Aceh mulai dari kari ikan Seumilang, asam keueung, ayam kampung goreng hingga beberapa menu khas Aceh lainnya.
Dari rumah makan ini, perjalanan dilanjutkan ke calon lokasi ke tiga di Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 20 menit. Sampai di lokasi tersebut, Prof Stella langsung disuguhkan pemandangan indah dari bangunan Monumen Pase, situs sejarah Islam pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Di sini, luas areal yang telah disiapkan oleh Pemkab Aceh Utara untuk membangun SMA Unggul Garuda Baru mencapai lebih dari 30 Ha. Di depan peta lokasi, Prof. Stella menggelar konferensi pers dengan sejumlah awak media baik cetak, televisi maupun media online.
Dalam wawancara tersebut, Stella menyebutkan, pihaknya bersama dengan tim, telah berhasil meninjau langsung ke tiga calon lokasi tempat akan dibangunnya SMA Unggul Garuda Baru di Aceh Utara. Dari tiga lokasi tersebut, yang paling berpotensi, kata Stella adalah lokasi pertama di Gampong Buket Seuntang, Kecamatan Lhoksukon.
“Dari tiga lokasi yang sudah kita kunjungi, mungkin yang paling berpotensi adalah di lokasi yang pertama. Walaupun di lokasi yang ke tiga ini sangat bagus mengenai sejarah tapi kita lihat lahan belum clear and clear. Pun demikian, saya rasa, kalau kita melihat dari berapa pentingnya sejarah dari Aceh, kita harus sangat mempertimbangkan dengan seksama bahwa lokasi ke tiga ini merupakan salah satu lokasi yang sangat berpotensi di Aceh Utara,” katanya.
SMA Unggul Garuda Baru Visi Langsung Presiden Prabowo

Kepada para wartawan di lokasi ke tiga, Prof. Stella menyebutkan, program pembangunan SMA Unggul Garuda Baru merupakan visi langsung dari Presiden Prabowo untuk memberikan akses kepada putra-putri terbaik bangsa, agar mereka yang dinilai paling berprestasi dari seluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan masyarakat ekonomi bawah, menengah maupun kalngan masyarakat ekonomi atas dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di tingkat SMA terbai di Indonesia yaitu SMA Garuda Unggul Baru.
Tujuan Presiden Prabowo membangun SMA Unggul Garuda Baru ini di 20 provinsi di luar Pulau Jawa, kata Stella, untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampuni di bidang Sain dan Teknologi (Saintek). Kepada mereka yang berhasil bersekolah di SMA Unggul Garuda Baru akan diberikan beasiswa penuh dari 80 persen dari siswa dan siswinya.
“Jika nanti mereka mampu menembus perguruan tinggi luar negeri, maka pemerintah akan memberikan beasiswa yang sama. Atas tujuan tersebut, saya datang ke Aceh Utara untuk melihat langsung tiga calon lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda Baru,” kata Stella.
Lebih jauh, Prof. Stella mengatakan, SAM Unggul Garuda Baru ini memiliki dua skema yaitu melakukan pembangun baru. Jumlahnya sebanyak 20 sekolah di seluruh Indonesia di luar Pulau Jawa. Pembangunan mulai dilaksanakan mulai dari tahun 2026 hingga 2029. “Ini adalah sekolah yang sangat terpilih dan tidak dibangun di semua provinsi,” katanya.
Anggaran Per 1 SMA Unggul Garuda Baru Rp230 Miliar
Menjawab pertanyaan wartawan, Prof. Stellah menyebutkan, kebutuhan anggaran untuk pembangunana 1 unit SMA Unggul Garuda Baru mencapai Rp230 miliar. Jika dilihat dari jumlah anggaran tersebut, maka itu merupakan angka yang sangat kecil. Jumlah total anggaran yang sudah disiapkan untuk membangun SMA Unggul Garuda Baru maupun SAM Unggul Garuda Transformasi hanya sebanyak 0,27 persen dari total anggaran pendidikan.
“Kecil dari segi anggaran, namun dampaknya cukup besar. Di lokasi pembangunan SMA Unggul garuda Baru akan terjadi pertumbuhan ekonomi lokal yang sangat besar. Untuk menjamin keberlanjutan SMA Unggul Garuda Baru juga memanfaatkan dana abadi,” terang Prof. Stella.
SMA Unggul Garuda Baru Dan Transformasi Program Strategis Nasional
Pembangunan SMA Unggul Garuda Baru merupakan program terbaik cepat dari Presiden Prabowo hingga ini menjadi program strategis nasional. Dan, kata Stella, Presiden Prabowo menempatkan program ini di bawah Kementerian Perguruan Tinggi, Sain dan Teknologi. Mengapa demikian, karena fokus program ini adalah sain dan teknologi.
“Sekolah ini dijadikan sebagai sekolah persiapan untuk menuju perguruan tinggi terbaik dunia sehingga program ini harus berada di bawah Dikti Saintek. Sehingga untuk menjalankan program ini, kita selalu menghajak perguruan tinggi sejak awal,” tuturnya.

Ditanya apakah Aceh Utara sudah pasti mendapat jatah SMA Unggul Garuda Baru, Prof. Stellah menyebutkan, belum tentu. Karena itu, ke tiga lokasi yang baru saja dikunjungi pihaknya disebut sebagai calon lokasi. Kunjungan dilakukan berdasarkan data dan fakta. Setelah itu baru dipelajari semuanya dengan seksama.
“Keputusannya ada pada persetujuan menteri dan presiden. Pun demikian, saya ulangi, tidak semua lokasi saya kunjungi. Dan, Aceh Utara merupakan kabupaten paling berpotensi,” ucap Stella.
Sebagai kata penutup pada sesi wawancara tersebut, Stella menyebutkan, Presiden Prabowo mengetahui bahwa talenta tersebar di mana-mana. Anak pintar dan cerdas ada di seluruh provinsi di Indonesia termasuk di Kabupaten Aceh Utara. Tetapi peluang untuk bisa mendapatkan akses pendidikan paling berkualitas itu tidak tercipta begitu saja.
“Dan untuk itulah SMA Garuda Baru dibangun untuk menciptakan akses pendidikan paling berkualitas di seluruh pelosok di negeri ini. Kita ingin memberikan yang terbaik untuk seluruh anak-anak Indonesia. Lewat program skala nasional ini, kita ingin membangun bangsa kita menjadi bangsa yang kuat dan maju di bidang sain dan teknologi,” demikian Prof. Stella Christie, Ph.D mengakhiri sesi wawancara dengan wartawan lokasi di Aceh Utara.
Maimun Asnawi, S.Hi.,M.Kom.I
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.