Australia Pening Popok Impor Tercemar Larva, Ancam Biji Rp 180 T

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia mendeteksi larva kumbang khapra pada popok impor yang dijual di supermarket. Ini memicu kekhawatiran akan ancaman serius terhadap industri biji-bijian senilai A$18 miliar (Rp180 triliun).

Kementerian Pertanian Australia dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025), menyebut larva tersebut ditemukan di popok Little One's Ultra Dry Nappy Pants Walker Ukuran 5. Popok itu hanya dijual oleh jaringan supermarket terbesar di Australia, Woolworths.

"Kami telah bekerja sama dengan importir dan pengecer untuk menarik produk terkontaminasi sejak deteksi pertama di New South Wales pada 7 September," tulis pernyataan tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/9/2025).

Woolworths langsung menarik produk dari rak dan mengarantinanya. Popok tersebut diproduksi oleh Ontex, perusahaan asal Belgia, yang hingga kini belum menanggapi permintaan komentar.

Kumbang khapra, serangga cokelat kecil sepanjang 3 mm, dikenal sebagai salah satu hama paling merusak penyimpanan pangan. Jika masuk dan menyebar, Australia berpotensi menghadapi penolakan ekspor dari mitra dagang utama.

"Ini adalah hama yang dampaknya akan sama seperti wabah penyakit kaki dan mulut pada hewan di Australia," kata Presiden NSW Farmers, Xavier Martin.

"Pemerintah harus melakukan segala daya upaya untuk mengendalikan dan memberantas hama ini, atau kerusakannya akan melampaui mimpi terburuk kita," tambahnya.

Kementerian Pertanian mendesak konsumen yang membeli popok serupa agar segera menyegel produk dalam kantong dan menghubungi pihak berwenang. Australia hingga kini masih bebas dari kumbang khapra, yang berasal dari India dan telah menyebar ke Asia, Afrika, serta Eropa.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |