Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) optimistis suntikan modal yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dapat mendorong penyehatan keuangan maskapai pelat merah tersebut.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan suntikan modal senilai Rp23,67 triliun itu akan digunakan untuk pemulihan armada pesawat yang telah lama berhenti beroperasi.
"Jadi mulai dari sekarang, kita melakukan perbaikan pesawat-pesawat yang grounding (tak beroperasi). Yang tadinya banyak sekali yang grounding, kini sudah mulai masuk ke bengkel untuk diperbaiki," ujarnya di kantor Garuda Indonesia, Cengkareng, Tangerang, Kamis (13/11).
Dony menjelaskan, suntikan dana tersebut merupakan bagian dari transformasi bisnis Garuda Indonesia. Ia berharap hasil dari transformasi itu mulai terlihat pada tahun depan.
"Transformasi tentu tahun depan sudah terlihat. Kita harapkan nanti di kuartal ketiga, buku Garuda sudah menunjukkan hasil yang baik dan positif," tambahnya.
Di sisi lain, Dony juga mengungkapkan alasan penurunan jumlah dana penambahan modal dari rencana awal sebesar Rp30,72 triliun menjadi Rp23,6 triliun melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Ia menegaskan bahwa kucuran dana kepada Garuda Indonesia telah melalui perhitungan yang matang. "Saat ini yang dibutuhkan secukupnya itu. Jadi kita melakukan penambahan modal sesuai kebutuhan," ucapnya.
Dony menambahkan, suntikan dana ini tidak hanya dilihat dari sisi nominal, tetapi juga dari aspek transformasi bisnis. "Kita tidak melihat hanya dari angkanya, tapi bagaimana proses komprehensif dari turn around dan konsolidasi yang dijalankan," katanya.
Sebagai informasi, pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah menyetujui penyertaan modal sebesar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM) melalui mekanisme PMTHMETD. Dana ini terdiri atas setoran tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham sebesar Rp6,65 triliun.
Kesepakatan tersebut diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia kemarin, Rabu (12/11/2025).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan mengatakan penyertaan modal ini akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan kapasitas operasional, serta mempercepat agenda transformasi Garuda Indonesia Group, termasuk anak usaha Citilink.
Dari total dana Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37%) akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia, termasuk pemeliharaan dan perawatan pesawat.
Sementara Rp14,9 triliun (63%) akan dialokasikan untuk mendukung operasional Citilink, yang terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019-2021.
Penyertaan modal ini dilakukan melalui penerbitan 315,61 miliar lembar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per saham, sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Danantara Kasih Pinjaman Rp 6,65 T ke Garuda Indonesia (GIAA)

1 hour ago
2

















































