Ahli Ungkap Cara Selamat Hidup di Atas Megathrust

9 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi gempa megathrust terus menjadi perhatian di Indonesia. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan sejumlah temuan penting terkait potensi megathrust di Tanah Air.

Disebutkan, sebagian besar gempa megathrust disertai tsunami kerap terjadi di wilayah Sumatra, beberapa kali mengguncang Jawa, serta cukup sering muncul di kawasan timur Indonesia.

Meski ada wilayah yang kosong, bukan berarti tidak ada potensi tsunami. Namun ini disebut sebagai seismic gap, yakni area yang bisa terjadi gempa besar kapan saja.

"Hasil riset yang telah banyak dilakukan dapat berkontribusi dalam upaya pengurangan risiko gempa," ujar Peneliti Ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (31/10/2025). "Megathrust beserta potensi gempanya adalah nyata, tetapi hal ini sebagai bagian dari fenomena alam yang harus dihadapi dengan adaptasi dan mitigasi," imbuhnya.

Megathrust berada di sepanjang 1.000 km dengan bidang kontak selebar 200 km yang menghunjam hingga kedalaman sekitar 60 km di bagian selatan Jawa. Ini juga terus mengakumulasi energi yang siap dilepas kapan saja.

"Bidang megathrust ini seukuran Pulau Jawa. Bayangkan jika bergerak 20 meter secara serentak, goncangannya akan sangat besar," jelasnya. "Di bawah Pulau Jawa, terdapat lempeng samudera Indo-Australia yang menghujam ke bawah selatan Jawa, sedangkan di atasnya ada lempeng kontinental. Pertemuan antara lempeng samudra dan lempeng kontinental inilah yang disebut bidang megathrust," jelasnya.

Dia juga berbicara cara mitigasi dari bencana megathrust. Untuk mengurangi risiko bencana, kapasitas adaptasi penduduk perlu ditingkatkan. Jika tidak dilakukan namun sebaliknya tahu ada bencana, kapasitas masyarakat menjadi rendah. Dia mengatakan bakal meningkatkan risiko bencana.

Rahma menekankan pentingnya pemahaman soal megathrust. Dengan begitu bisa meningkatkan kapasitas adaptasi.

"Kita bisa hidup berdampingan dengan fenomena megathrust, dan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Kita memang harus hidup bersama dengan megathrust, apalagi kita berada di negara kepulauan," pungkasnya.

Mitigasi Gempa Bumi

Dalam buku "Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana" terbitan BNPB, berikut cara mitigasi gempa yang dikutip dari detikcom:

Prabencana

  • Menyiapkan rencana untuk menyelamatkan diri.
  • Melakukan latihan rutin yang bermanfaat, seperti merunduk, melindungi kepala, dan bersembunyi di bawah meja.
  • Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan obat-obatan.
  • Membangun konstruksi rumah yang tahan gempa.
  • Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan penggunaan lahan dari pemerintah.

Saat Bencana

  • Berlindung di bawah meja. Bila sudah aman, keluar dari rumah.
  • Saat keluar rumah, perhatikan pecahan kaca, genteng, atau material lain yang berpotensi melukai.
  • Hindari lift dan pilih tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan.

Pascabencana

  • Waspada terhadap gempa bumi susulan.
  • Periksa keberadaan api dan penyebab lainnya yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
  • Berdiri di tempat terbuka.
  • Hindari daerah rawan longsor.
  • Jika berada di dalam mobil, hindari berhenti di bawah dan atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.

Mitigasi Tsunami

Berikut adalah mitigasi tsunami menurut BNPB:

Prabencana

  • Pelajari tanda-tanda sebelum tsunami.
  • Pantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami.
  • Berlari ke tempat tinggi dan berdiam di sana sementara waktu.
  • Jauhi area pantai.
  • Pahami wilayah tempat tinggal dan rute tercepat untuk evakuasi ke dataran yang lebih tinggi.

Saat Bencana

  • Waspadai gempa susulan yang mungkin terjadi.
  • Usahakan tetap tenang dan ajak keluarga untuk evakuasi ke tempat tinggi.
  • Jauhi daerah pantai.
  • Bila telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah di sana. Sebab, gelombang kedua dan ketiga tsunami biasanya lebih besar.

Pascabencana

  • Utamakan keselamatan dan waspadai instalasi listrik serta pipa gas.
  • Kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
  • Jauhi area tergenang dan rusak sampai ada informasi lebih lanjut.
  • Hindari area menggenang karena berpotensi mengandung zat-zat berbahaya.
  • Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu Hantam RI, Ini Zona Merahnya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |