Bos Pengusaha Ungkap Banyak Daerah Minta Dibangun Mal, Ini Alasannya

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan, minat pemerintah daerah membangun pusat perbelanjaan alias mal di wilayah masing-masing semakin meningkat. Sejumlah kepala daerah bahkan secara aktif meminta pembangunan mal sebagai bagian dari pengembangan ekonomi daerah, termasuk Bupati Kutai Kartanegara.

"Dua hari lalu kami baru pulang dari Kutai Kartanegara, karena Pak Bupati minta dibuka mal di sana. Jadi banyak sekali pemerintah-pemerintah daerah yang berharap memiliki pusat belanja," kata Alphonzus saat ditemui di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Alphonzus menjelaskan, keinginan pemerintah daerah tersebut tidak terlepas dari masih timpangnya sebaran pusat perbelanjaan di Indonesia. Saat ini, mayoritas mal masih terkonsentrasi di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa.

"Saya kira kan banyak mal ini sekarang terpusat di kota-kota besar. Jadi sebagai gambaran, anggota kami itu kan ada sekitar 412 pusat perbelanjaan, 25% diantaranya itu ada di Jakarta. Jakarta lho, bukan Jabodetabek ya," ujarnya.

Ia mengatakan, dari total tersebut, sekitar 250 pusat perbelanjaan berada di wilayah Jawa dan Bali. Kondisi itu menunjukkan pemerataan pembangunan mal masih terbatas, meski ia mengakui hal tersebut berkaitan erat dengan jumlah penduduk.

"Sebetulnya wajar-wajar saja banyak di Pulau Jawa, karena memang kan penduduk terbesar di Pulau Jawa," ucap dia.

Sementara itu, di luar Pulau Jawa, khususnya di kota dan kabupaten tier 2 dan tier 3, masih banyak daerah yang belum memiliki pusat perbelanjaan modern. Menurut Alphonzus, kondisi inilah yang mendorong banyak pemerintah daerah ingin menghadirkan mal di wilayahnya.

"Demi juga untuk memajukan daerah-daerah tersebut," tuturnya.

Ia menilai, keberadaan mal di daerah dapat membantu menggerakkan ekonomi lokal. Selama ini, banyak warga dari kota-kota tersebut harus pergi ke kota besar untuk berbelanja.

"Karena sekarang itu banyak juga penduduk yang dari kota-kota tersebut kalau mau belanja ke kota besar. Tapi kalau memang ada di daerah tersebut kan akan sangat membantu ekonomi daerah juga. Kemudian penyerapan tenaga kerja dan sebagainya," kata Alphonzus.

Terkait rencana pembangunan ke depan, Alphonzus menyebut ada sejumlah proyek pusat perbelanjaan yang disiapkan untuk 2026, meski belum dapat merinci lokasi secara spesifik.

"Ada beberapa, mungkin saya tidak sebutkan dulu lokasi-lokasinya," ujarnya.

Namun, ia memperkirakan setiap tahunnya akan ada sekitar lima hingga enam pusat perbelanjaan baru yang dibangun di daerah tier 2 dan tier 3. Pembangunan tersebut disesuaikan dengan karakteristik pasar di masing-masing daerah.

"Kalau setiap tahun kurang lebih kalau di tier 2 dan tier 3 itu kurang lebih ada sekitar 5 atau 6 pusat perbelanjaan baru. Di tiap daerah, tier 2 dan tier 3," jelasnya.

Kendati demikian, Alphonzus menyebut ukuran mal di daerah tier 2 dan 3 umumnya tidak terlalu besar karena daya serap pasar yang masih terbatas. Meski begitu, proses pembangunannya relatif singkat.

"Karena pembangunan mall... Memang kan ukuran mal di tier 2 dan 3 tidak bisa terlalu besar, karena kan marketnya masih terbatas di sana. Jadi relatif ukuran mallnya sedang. Masa konstruksi kurang lebih 1 tahun," kata dia.

Adapun untuk perkembangan pusat perbelanjaan di luar Pulau Jawa, Alphonzus menyebut Sulawesi sebagai wilayah yang paling maju, disusul Kalimantan dan Sumatera.

"Paling maju itu adalah Sulawesi. Kedua adalah Kalimantan, ketiga Sumatra. Jadi urut-urutannya adalah Sulawesi, Kalimantan, kemudian juga beralih lebih ke arah timur, ke arah Papua. Jadi itu permintaan yang cukup banyak dari Sulawesi, Kalimantan dan juga daerah Indonesia Timur lainnya," pungkasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja saat menghadiri Opening Ceremony BINA Indonesia Great Sale di Pusat Perbelajaan Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja saat menghadiri Opening Ceremony BINA Indonesia Great Sale di Pusat Perbelajaan Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja saat menghadiri Opening Ceremony BINA Indonesia Great Sale di Pusat Perbelajaan Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (18/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |