Workshop Pembuatan Arang Briket Dari Limbah Sawit

1 month ago 16
Aceh

7 Agustus 20257 Agustus 2025

Workshop Pembuatan Arang Briket Dari Limbah Sawit Puluhan peserta workshop saat mengikuti praktik cara pembuatan arang briket selama dua hari di PT. Thaiba Cocoha Indonesia yang bergerak di bidang pembuatan arang briket di Tanjung Karang Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (7/8).

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

TAMIANG (Waspada.id) : Setelah mendapatkan pemahaman terkait pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi arang briket secara teoritis, puluhan peserta workshop mengikuti praktik cara pembuatan arang briket selama dua hari di PT. Thaiba Cocoha  Indonesia yang bergerak di bidang pembuatan arang briket di Tanjung Karang Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (7/8).

Selama pelaksanaan praktik, Faoeza Hafiz Saragih selaku pemateri pembuatan arang briket skala industri ini memberikan bimbingan teknis mengenai prosedur dan standar kualitas yang harus diperhatikan dalam setiap tahapan produksi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kadar air dan tekanan selama proses pencetakan untuk menghasilkan produk briket yang berkualitas tinggi dan layak jual.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan evaluasi, di mana para peserta berbagi pengalaman, temuan lapangan, serta rencana tindak lanjut yang akan diterapkan di daerah masing-masing.

Beberapa peserta menyampaikan komitmen untuk menginisiasi usaha produksi briket secara mandiri sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi lokal yang berbasis sumber daya terbarukan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri Langsa Muhammad Amin, menyampaikan, praktik ini merupakan rangkaian dari kegiatan workshop yang berfokus pada penguasaan teknik produksi briket dan manajemen proses produksi berbasis limbah kelapa sawit.

Peserta diberikan pemahaman teknis menyeluruh, mulai dari proses pengeringan, penggilingan, pencetakan, hingga pengeringan kembali sebagai bagian dari rantai produksi yang efisien.

Selain itu, peserta juga mempelajari aspek manajerial seperti efisiensi produksi dan pengendalian kualitas produk, yang dibahas secara aplikatif melalui diskusi kelompok dan studi kasus.

“Sesi praktik lapangan menjadi bagian yang sangat krusial dalam kegiatan ini. Peserta diperkenalkan secara langsung dengan peralatan produksi seperti mesin pencetak briket, alat pengering, serta perangkat pendukung lainnya. Mereka melakukan simulasi proses produksi mulai dari tahap awal hingga pencetakan dan pengeringan produk,” sebutnya.

Menurut Muhammad Amin, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengayaan pengetahuan, tetapi juga pengalaman praktis yang aplikatif.

“Kegiatan ini kami rancang untuk membekali peserta dengan keterampilan yang langsung dapat diterapkan dalam konteks nyata, khususnya dalam mengelola limbah kelapa sawit menjadi energi alternatif yang efisien dan berkelanjutan. Sekaligus sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar padat dari hutan lindung seperti kayu mangrove,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, FEBI IAIN Langsa memandang kegiatan ini sebagai bagian dari kontribusi nyata institusi pendidikan tinggi dalam mendukung agenda nasional pelestarian lingkungan, penguatan ekonomi masyarakat, dan pengembangan usaha mikro berbasis energi terbarukan.

“Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menegaskan sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah dalam menjawab tantangan energi masa depan secara inklusif dan berkelanjutan,” tukas Muhammad Amin.(Id74)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |