
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
TAPSEL (Waspada.id): Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan membekali para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan peralatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan cara menganalisis ekonomi atau pasar.
Pembekalan ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Hibah DRTPM 2025. Dengan tajuk “Transformasi Agroindustri Dodol: Inovasi Alat Pengaduk dan Analisis Ekonomi untuk UMKM Berdaya Saing”.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Ada 15 peserta yang ikut pelatihan di Kelurahan Pasar Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kita menggandeng pemilik Usaha Dodol Siregar sebagai mitra utama,” kata Ketua Tim PKM UGN, Silviana Batubara, SE, MM, pada Sabtu (16/8/2025).

Pelatihan digelar dua hari, Kamis (7/8) dan Jum’at (8/8/2025). Diikuti 15 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, masyarakat dan aparat pemerintahan. Dipimpim Silviana Batubara, SE, MM, dengan anggota Tinur Rahmawati Harahap, S.Pd, M.Pd, dan Tharmizi Hakim, MP.
Dibuka oleh Haimin Siregar selaku pemilik Usaha Dodol Siregar sekaligus mitra utama. Dilanjutkan sambutan Ketua Tim PKM, Silviana Batubara. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal.
Hari pertama pelatihan, Tim PKM membekali para peserta tentang analisis ekonomi yang berfokus pada strategi peningkatan hasil produksi, efisiensi biaya, dan mutu produk dodol.
Pelaku UMKM diharap mampu menghitung secara detail biaya produksi, menentukan harga jual yang kompetitif, serta membaca peluang pasar yang lebih luas. Narasumber materi ini adalah Ahmad Syafii, SE, MM.
Hari kedua, peserta dikenalkan dengan alat pengaduk dodol berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG), yang dikembangkan untuk menggantikan metode tradisional yang memerlukan tenaga besar dan waktu lama.
Demonstrasi penggunaan alat dilakukan secara langsung dan diikuti dengan sesi praktik bersama peserta. Acara ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Pemilik Usaha Dodol Siregar sebagai bentuk apresiasi atas peran mitra dalam program ini.

HARAPAN
Ketua Tim PKM UGN, Silviana Batubara, berharap inovasi ini bukan sekadar mempercepat proses produksi,. Tetapi juga membuka peluang bagi UMKM dodol di Sitinjak untuk lebih efisien, produktif, dan berdaya saing.
“Dengan adanya alat pengaduk ini, proses yang biasanya memakan waktu hingga berjam-jam dapat dipersingkat. Sehingga pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi. Ditambah lagi dengan pemahaman analisis ekonomi, kami yakin UMKM dodol Sitinjak mampu bersaing di pasar regional hingga nasional,” pungkasnya.
Sementara Haimin Siregar selaku mitra utama kegiatan ini, menyampaikan apresiasi tinggi ke Tim PKM UGN. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Alat yang diberikan membuat pekerjaan lebih ringan, dan pelatihan analisis usaha memberi kami cara pandang baru untuk mengembangkan usaha,” ujarnya. (id45)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.