
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
SIGLI (Waspada.id): Mantan Ketua DPRK Pidie periode 2004–2009, Yusuf Ishaq, mendesak Pemerintah Kabupaten Pidie serius melakukan pendataan dan penertiban terhadap aset daerah yang terbengkalai.
Seruan tersebut disampaikan Yusuf saat menghadiri ziarah ke makam sesepuh di Keumala, Senin (20/10). Ia menilai sebagian besar aset milik pemerintah belum terdata secara utuh dan tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Pemerintah Kabupaten Pidie harus serius menertibkan kembali pengelolaan aset yang dimiliki. Hingga kini, banyak aset yang belum jelas status hukumnya,” ujar Yusuf.
Ia menyebut sejumlah aset penting yang dibiarkan terlantar, seperti Balai Benih Ikan (BBI) Keumala, Yayasan Darul Aitam, Panti Asuhan di Bambi, bangunan sekolah, dan kantor pemerintahan.
Yusuf mendorong pemerintah untuk melakukan sertifikasi, perbaikan bangunan rusak, dan pengelolaan aset secara transparan. Ia menegaskan, jika dikelola dengan baik, aset daerah dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja baru.
Selain itu, Yusuf mengusulkan agar bangunan pemerintah yang tidak terpakai dimanfaatkan sebagai rumah singgah bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia mencontohkan bekas panti asuhan di Bambi dan Gedung Cacat di Gle Gapui, Kecamatan Indrajaya, yang selama ini tidak digunakan.
Menurutnya, pemanfaatan aset tersebut dapat membantu RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, yang kerap mengalami kesulitan menempatkan pasien ODGJ setelah pulih karena tidak adanya fasilitas penampungan. Ia juga meminta Dinas Sosial Kabupaten Pidie bersinergi dengan rumah sakit untuk menangani pasien pasca perawatan.
“Kalau dibiarkan, aset itu hanya jadi beban. Tapi kalau dikelola, itu bisa jadi sumber kemakmuran,” tegas Yusuf.(Id69)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.