
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
IDI (Waspada.id) : Tim Penggerak Pemberdayaan Penggerak Kesejahteraan (TP-PKK) Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur menggandeng Yayasan Katahati dalam mengelola Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa pelapah pinang menjadi bahan kerajinan seperti piring.
Inovasi tersebut terwujud setelah usulan TP-PKK Peunaron dibantu oleh Yayasan Katahati yang juga sering disebut Katahati Institute.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Kegiatan selama sehari diikuti lima TP-PKK gampong yakni TP-PKK Arul Pinang, TP-PKK Bukit Tiga, TP-PKK Sri Mulya, TP-PKK Peunaron Lama dan TP-PKK Peunaron Baru. Selain itu, sejumlah pengurus TP-PKK kecamatan juga mengikuti pelatihan dan praktek pembuatan pelepah pinang menjadi piring yang dapat dimanfaatkan untuk tempat nasi, kue dan buah-buahan.
“Apresiasi kami terhadap Yayasan Katahati, karena telah menyambut baik usulan kami, sehingga niat kami terwujud dalam melatih kreatifitas pengurus TP PKK desa dan kecamatan,” kata Ketua TP-PKK Peunaron, Raudhatul Jannah, ketika membuka Pelatihan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Aula Kantor Camat Peunaron, Rabu (6/8).
Pelatihan tersebut dinilai sangat bermanfaat untuk pengurus TP-PKK, sehingga ke depan tidak ada lagi sampah pelepah pinang yang terbuang dan dibakar.
“Peunaron memiliki kebun pinang yang luas, sehingga ke depan kita harap pelepah pinang akan menjadi menjadi sumber ekpnomi setelah diolah menjadi piring dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan harga yang terjangkau,” ujar Raudhatul Jannah.
Direktur Yayasan Katahati, Raihan Fajri, dalam sambutannya mengaku, siap berkolaborasi dengan kelompok perempuan yang tergabung dalam TP-PKK.
Dia juga berharap, pelatihan tersebut tidak menjadi yang pertama dan terakhir, namun dapat terus berkelanjutan dimasa yang akan datang.
“Masih banyak pelatihan sejenis yang bisa dilaksanakan di Peunaron, termasuk ecoprint,” katanya.
Tak sebatas melatih dan mencetak piring dalam berbagai bentuk, Katahati juga telah memiliki pemasaran di dalam dan luar Aceh, rata-rata pemesan adalah pengusaha cafe dan rumah makan.
“Kita harap sampah pelepah pinang ini ke depan dapat dikumpulkan, dicuci dan dijemur serta dibuat piring, karenanya ternyata yang dianggap sampah selama ini memiliki nilai ekonomis yang layak dipasarkan,” kata Raihan Fajri.
Selain di Peunaron, Yayasan Katahati telah mendampingi pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan HHBK disejumlah daerah, seperti Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah dan juga di Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
Menurut Raihal Fajri, pembedayaan ekonomi masyarakat disekitar hutan sangat penting dilaksanakan untuk memberikan mata pencaharian alternatif.
“Ketika masyarakat dilarang melakukan aktivitas yang dapat merusak hutan, maka mereka harus diberikan mata pencaharian lain,” pungkas Raihal Fajri. (id.77).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.