TNI Terobos Cuaca Ekstrem Demi Rampungkan Makam Cut Meutia

2 months ago 18
Aceh

TNI Terobos Cuaca Ekstrem Demi Rampungkan Makam Cut Meutia TNI rampungkan pemugaran makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia di kawasan Hutan Lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Keureuto, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

ACEH UTARA (Waspada) : Dengan semangat juang tak kenal lelah, sekitar dua ratus prajurit TNI dari Korem 011/Lilawangsa dan Kodim 0103/Aceh Utara berhasil menembus medan ekstrem dan cuaca buruk untuk merampungkan pemugaran makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia. Terletak di kawasan Hutan Belantara Lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Keureuto, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, lokasi makam ini menjadi saksi bisu kegigihan para prajurit.

Gotong Royong Angkut Material di Tengah Hutan

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dipimpin langsung oleh Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, para prajurit bersama-sama memikul material bangunan seperti pasir dan batako. Mereka menggunakan tas ransel militer dan karung goni, menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer menyusuri aliran sungai di tengah hutan belantara.

“Hari ini sesuai arahan Pangdam IM dan gagasan Danrem 011/Lilawangsa, dikerahkan sekitar 200 prajurit TNI mengangkut material melanjutkan pemugaran makam pahlawan nasional Cut Nyak Meutia,” ujar Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, di lokasi makam, Kamis (17/7).

Pembangunan Capai 99%, Tantangan Akses Masih Hadang

Menurut Dandim, pemugaran makam utama sendiri sudah mencapai 99% rampung. Namun, pembangunan fasilitas pendukung seperti plaza upacara, galeri, dan kolase sejarah perjuangan Cut Nyak Meutia masih dalam tahap penyelesaian.

Kendala utama yang dihadapi adalah sulitnya akses medan ekstrem.
“Semua material harus dibawa dengan cara dipikul dan dibantu satu unit jonder, namun belum maksimal melalui jalur sungai,” terang Letkol Arh Jamal Dani Arifin.

Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca juga menjadi penghambat karena jarak dari titik penurunan material ke makam sekitar 1,5 kilometer melalui jalur sungai yang medannya sangat berat.

Harapan Kolaborasi untuk Akses yang Lebih Baik

Menyikapi tantangan ini, Dandim berharap seluruh pemangku kepentingan terkait dapat berkolaborasi dan bersinergi untuk membangun makam ini lebih baik, termasuk perbaikan jalur akses agar mudah terjangkau masyarakat.

Hal ini penting tidak hanya agar makam terawat dengan bagus, tetapi juga agar masyarakat mudah menjangkau lokasi.

“Ditambah kondisi cuaca, menjadi penghambat tidak bisa membawa material, karena jarak dari tempat penurunan material sampai ke makam ini sekitar 1,5 kilometer, dari jalur sungai, nah itu medannya sangat berat sekali,” jelas Dandim.

Ironi Peristirahatan Terakhir Sang Pejuang

Sangat disayangkan, kondisi makam tempat peristirahatan terakhir jasad pejuang yang dikenal sebagai ahli strategi perang ulung dengan moto “Merdeka atau Mati” ini, berbanding terbalik dengan jasanya, pada masanya, Cut Nyak Meutia adalah sosok penggugah semangat perjuangan yang berkobar.

Kegiatan gotong royong ini, yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB, turut dihadiri oleh Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, serta dosen Unimal yang ikut dalam rombongan ratusan personel TNI.

Perjalanan dari Korem menuju titik jembatan tiba pukul 11.00 WIB, dilanjutkan berjalan kaki 1,5 kilometer dan tiba di makam pukul 12.30 WIB.
Upaya TNI ini menunjukkan komitmen kuat dalam menghormati pahlawan bangsa. (*)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |