Tingginya Pengangguran Di Lhokseumawe, Bom Waktu Masa Depan Ekonomi Lokal

5 hours ago 3
Aceh

Tingginya Pengangguran Di Lhokseumawe, Bom Waktu Masa Depan Ekonomi Lokal Ayu Maqhfirah, Ketua SEMA FTIK IAIN Lhokseumawe.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

LHOKSEUMAWE (Waspada) : Mengingat kondisi tingginya angka pengangguran di Kota Lhokseumawe sekarang, dikhawatirkan bakal menjadi bom waktu bagi masa depan ekonomi lokal masyarakat.

Hal itu diungkapkan Ayu Maqhfirah, Ketua SEMA FTIK IAIN Lhokseumawe, Kamis (8/5), terkait situasi dan kondisi ekonomi bagi masa depan masyarakat Kota Lhokseumawe.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Ayu mengatakan saat ini Kota Lhokseumawe kembali menjadi sorotan publik setelah data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota ini mencapai 8,47% pada Agustus 2024.

Hal ini menjadikan Kota Lhokseumawe berada dipuncak tertinggi di Provinsi Aceh.
Padahal Kota Lhokseumawe pernah dikenal sebagai salah satu pusat barometer industri di Aceh, kini justru berbalik arah menghadapi tantangan besar dalam sektor ketenagakerjaan.

Disebutkannya angka ini menempatkan Lhokseumawe di atas Aceh Besar (7,93%), Aceh Timur (7,75%), Banda Aceh (7,55%), dan Langsa (7,34%).

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, Kota Lhokseumawe tercatat sebagai salah satu kota dengan tingkat pengangguran tertinggi di Aceh.
Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain menurunnya aktivitas industri besar, minimnya investasi baru, serta ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

“Kita menghadapi situasi yang tidak bisa dianggap remeh. Pengangguran yang tinggi akan berdampak panjang terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ayu menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis dan kolaboratif harus segera dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun institusi pendidikan.

Apalagi penurunan industri seperti pupuk, gas dan sektor-sektor pendukung lainnya telah meninggalkan kekosongan besar dalam penyediaan lapangan kerja.
Sementara itu, lulusan baru dari berbagai jenjang pendidikan setiap tahun terus bertambah, tanpa diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja baru yang memadai.

Situasi ini menuntut adanya terobosan kebijakan, seperti mendorong program pelatihan berbasis kebutuhan industri, mempercepat masuknya investasi lokal dan asing, serta memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lhokseumawe.

Disamping itu, sebagai daerah yang memiliki potensi strategis, Kota Lhokseumawe seharusnya mampu bangkit dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada.

Semua pihak diharapkan bersinergi untuk membawa perubahan nyata, agar Lhokseumawe kembali menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Aceh.
“Sebelum bom waktu ini meledak. Maka mulai sekarang semua pihak harus serius mencari solusi mengatasi persoalan pengangguran ditengah masyarakat,” tegasnya. (b09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |